Management Trends zkumparan

Konektifa Bersama OK OCE Ajak Wirausahawan Bergabung Posko Koni

Konektifa Bersama OK OCE Ajak Wirausahawan Bergabung Posko Koni

Konektifa, perusahaan penyedia aplikasi inventori pengelolaan bisnis berbasis cloud, mensosialisasikan bisnis modelnya, Posko Koni, di hadapan para wirausahawan yang tergabung dalam komunitas OK OCE di Jakarta, Sabtu (14/10). Posko Koni adalah model bisnis dari Konektifa di mana masyarakat dapat berjualan sekaligus menjadi titik distribusi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk keberlanjutan dari kerja sama antara Konektifa dan OK OCE yang terjalin sejak pertengahan tahun. Konektifa sendiri sejak awal tahun telah menjadi penyedia teknologi dan model bisnis untuk berbagai komunitas UKM di Indonesia termasuk salah satunya OK OCE.

Adi Arif Suden, CEO Konektifa, mengungkapkan, latar belakang kerja sama yang terjalin antara Konektifa dan OK OCE dilandasi oleh kesamaan visi untuk memajukan UMKM. “Kami mempunyai kesamaan visi yaitu memajukan ekonomi kerakyatan, membantu para UMKM. Memajukan model bisnis usaha rumahan,” ujar Adi.

Dalam pelaksanaannya, setiap posko akan dipegang oleh penanggung jawab Posko, yang disebut Manggala, yang akan menawarkan kebutuhan sembako (beras, minyak, tepung, dll) kepada masyarakat di wilayah domisilinya. Posko berhak mendapatkan komisi 2% dari transaksi di Posko-nya, serta 1% dari kostumer referalnya. Posko juga difasilitasi dengan plafon pinjaman sejumlah Rp3.000.000,- dalam bentuk barang. Dengan s​istem wilayah per kelurahan, model bisnis Posko menargetkan distribusi yang mengandalkan​ ​kekerabatan​ masyarakat.

Vicktor Aritonang, ​ Founder ​ Posko Koni, mengatakan, model bisnis Posko Koni diawali dengan keyakinan bahwa pendampingan usaha rumahan tidak perlu mewajibkan modal finansial maupun pengalaman, tapi yang terpenting adalah integritas.

“Untuk membangun bisnis, nomor satu adalah integritas. Nama Posko Koni diambil dari Koni yang maksudnya adalah singkatan dari Koneksikan Indonesia. Kemudian mengambil model posko, karena interaksi antarwarga itu penting jadi silaturahmi tetap terjaga,” jelas Vicktor.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum OK OCE, Prof. Indra Uno menyampaikan materi mengenai “​ Percepatan Ekonomi dengan Usaha Rumahan​ “, di hadapan 200 tamu yang mayoritas adalah UKM anggota OK OCE. Ia menyampaikan bahwa usaha rumahan perlu pendampingan hingga usahanya stabil dan meningkat.

“Indonesia masih tertinggal dengan negara lain, karena pelaku usahanya masih minim. Dibandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 7% ,Thailand di atas 3%, Malaysia 5%. Sedangkan Indonesia masih di bawah 2%. Untuk itu tujuan dari perkumpulan gerakan OK OCE adalah menciptakan wirausahawan baru dengan memberikan pelatihan dan pendampingan. Target OK OCE dalam lima tahun ke depan dapat mencetak pewirausaha baru minimal 2% dari 10 juta penduduk DKI Jakarta, atau berkisar 200.000 orang,” ujarnya.

Ia juga mengajak para penggiat kemasyarakatan untuk memperbanyak pewirausaha baru, setidaknya ikut mensosialisasikan program ini, sebab dengan semakin banyak pewirausaha, semakin meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Sampai saat ini sudah ada 57 Posko yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan menurut Vicktor akan terus merambah ke seluruh wilayah Indonesia. Di bulan pertama, salah satu Posko sudah bisa menghasilkan omzet Rp15 juta.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved