Trends

Kronologi Upaya Pemerintah Gaet Tesla Berinvestasi di RI

Sebuah mobil listrik Tesla Model S terlihat dalam terpajang di Seoul, Korea Selatan, 6 Juli 2017. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)

Kelanjutan rencana investasi dari perusahaan otomotif Amerika Serikat, Tesla, di Indonesia menjadi pertanyaan setelah kabar perusahaan milik Elon Musk itu akan memproduksi mobil listrik di India.

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, menyatakan pemerintah akan tetap melobi Tesla Inc. “Dengan Tesla kan dari awal pembicaraannya untuk bidang lain,” ujar Jodi seperti dikutip, Ahad, 21 Februari 2021.

Namun Jodi tidak memaparkan secara detail perkembangan terkini pembahasan kerja sama dengan Tesla tersebut. “Tapi saya tidak bisa komentar lebih jauh. Mohon maklum,” ucapnya.

Pernyataan Jodi menanggapi kabar Tesla yang kini tengah mendekati tahap akhir untuk mencapai kesepakatan memproduksi mobil listrik di India. Lokasi itu akan menjadi basis produksi perusahaan Elon Musk yang ketiga setelah Amerika Serikat dan Cina.

Berikut ini adalah kronologi langkah pemerintah untuk menarik Tesla berinvestasi di Tanah Air.

1. Lobi Jokowi

Pada akhir 2020 lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk melihat Indonesia sebagai lokasi fasilitas landasan peluncuran roket SpaceX, serta membicarakan berbagai peluang investasi di Tanah Air.

“CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Joko Widodo dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut,” ujar Jodi Mahardi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 Desember 2020.

Ajakan Jokowi itu bermula dari perbincangannya bersama Elon Musk melalui sambungan telepon pada Jumat, 11 Desember 2020. Didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jokowi dan Elon Musk membahas mengenai peluang investasi Tesla di Indonesia.

Pada perbincangan tersebut, keduanya bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Kala itu, Jokowi juga mengajak Tesla untuk melihat peluang investasi untuk membangun landasan peluncuran roket di Tanah Air.

2. Rencana kunjungan Tesla

Kendati telah merencanakan kunjungannya ke Tanah Air pada awal tahun ini, kedatangan anak buah Elon Musk itu masih terus ditangguhkan hingga kini. Sedianya, perusahaan milik Elon Musk itu dijadwalkan datang ke Indonesia pada Januari 2021, namun kemudian ditunda ke Februari 2021 dan kembali ditangguhkan. “

Jadi bukan batal, hanya ditangguhkan karena restriksi pembatasan kunjungan orang asing,” ujar Jodi Mahardi kepada Tempo, Selasa, 2 Februari 2021. Pemerintah sebelumnya memperpanjang larangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia hingga 8 Februari 2021. Hal ini dilakukan untuk menekan tingkat penularan kasus Covid-19 di Indonesia.

Kendati demikian, Jodi mengatakan pemerintah tetap menjalin komunikasi dengan perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla, terkait peluang berinvestasi di Tanah Air. “Komunikasi dengan Tesla tetap berlangsung melalui virtual,” ujar dia.

Kala itu, Jodi mengatakan tim Tesla sedang mempelajari berbagai peluang investasi di Indonesia, mulai dari pertambangan hingga produksi baterai lithium dan baterai kendaraan listrik. Di samping juga peluang kerja sama lain seperti starlink dan hyperlink.

“Ya pastinya mereka akan mengirim tim ke Indonesia, namun situasi pandemi secara global memang berpengaruh terhadap jadwalnya,” tutur Jodi.

3. Pemerintah terima proposal dari Tesla

Pemerintah RI mengumumkan telah menerima proposal investasi dari Tesla, Jumat, 5 Februari 2021. Proposal investasi dari perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu diterima pada Kamis.

“Minggu depan kami akan ketemu mereka mendapatkan penjelasan resmi secara langsung,” kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto dalam konferensi video, Jumat.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proposal itu dikirimkan setelah pemerintah menggelar sedikitnya enam kali video call dengan pihak Tesla.

Kendati tengah mendalami proposal tersebut, Seto mengatakan belum bisa mengungkapkan rinciannya kepada publik. Pasalnya ia mengatakan Tesla adalah perusahaan publik yang cukup ketat mengenai pengumuman investasi tersebut.

“Saya tidak bisa buka detailnya. Dari sisi mereka juga sangat sensitif. Mereka tidak mau dibuka dulu kepada publik, karena mereka perusahaan publik yang strict pada hal-hal seperti itu,” ujarnya.

Secara umum proposal yang diajukan Tesla antara lain mengenai proyek baterai lithium serta Energy Storage System atau ESS. ESS yang dikembangkan Tesla, kata Seto, adalah semacam baterai isi ulang dengan kapasitas besar mencapai puluhan hingga seratusan megawatt.

4. Peluang investasi Elon Musk selain Tesla

Pemerintah Indonesia akan menawarkan agar perusahaan Elon Musk lainnya, SpaceX, bisa membangun landasan roket di Biak, Papua. Namun demikian, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan kelanjutan rencana tersebut masih menunggu kepastian dari Elon Musk dan timnya.

Di samping itu, Seto mengatakan pemerintah masih berfokus kepada investasi dari Tesla. “Kami sekarang fokusnya masih di ESS dan baterai dan EV-nya. Starlink dan SpaceX kami masih menunggu dari Elon, timnya yang dedicated untuk itu. Rencananya untuk SpaceX memang kami akan tawarkan di Biak. Tapi kami masih fokus pada dua ini,” ujar Seto dalam konferensi video, Jumat, 5 Februari 2021.

Adapun starlink, kata Seto, adalah salah satu bisnis Elon Musk–pemilik Tesla, yaitu berupa satelit berorbit rendah. Fungsi dari perangkat ini mirip seperti BTS pada jaringan seluler, namun posisinya terbang.

Sumber: Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved