Trends Economic Issues

Kunci Kebangkitan Ekonomi Berada di Tangan Perempuan

Sandiaga Uno

Pandemi Covid-19 secara langsung menekan perekonomian Indonesia sejak status darurat kesehatan diberlakukan pemerintah pada awal tahun 2020 dan berlanjut dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Berbagai sektor terpukul, khususnya sektor korporasi yang mencakup manufaktur, perdagangan, transportasi hingga pariwisata secara signifikan melambat.

Kondisi tersebut memaksa para pengusaha untuk melakukan efisiensi, di antaranya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan karyawan hingga mengurangi kapasitas produksinya.

Tidak tersedianya pekerjaan dan pendapatan memicu menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak negatif terhadap dunia usaha, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikan pengusaha Sandiaga Uno dalam webminar bertajuk Wanita Kuat Indonesia Hebat’ yang diselenggarakan komunitas Womenpreneurs bersama 12bros (24/9/2020).

Acara yang dimoderatori oleh Pendiri Womenpreneurs sekaligus pengusaha perempuan asal Surabaya, Margaret Srijaya itu dibuka Sandi demikian Sandiaga sering disapa, dengan paparan mengenai nasib kaum perempuan Indonesia saat ini, yakni mengalami diskriminasi, khususnya dari segi pendapatan. Mereka katanya tidak memiliki upah setara dengan para pria, walaupun diketahui berada pada level yang sama di sebuah perusahaan.

“Perempuan-perempuan Indonesia ternyata tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari segi pendapatan dengan para pria,” ungkap Sandi. Namun, dibalik ketidakadilan tersebut, Sandi memaparkan kaum perempuan yang sukses mengembangkan usaha justru berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa.

Tercatat, sebanyak 80 persen perempuan Indonesia menguasai sektor UMKM nasional. Sehingga, mereka diyakini Sandi lebih banyak menciptakan lapangan kerja dibandingkan para pria.

“Kenapa UMKM didominasi perempuan? Karena berdasarkan riset diketahui usaha yang dibangun dan dikelola oleh kaum perempuan, ibu-ibu, emak-emak itu memiliki tingkat kesuksesan 80 persen dibandingkan usaha milik bapak-bapak,” papar Sandi. Jadi usaha-usaha ini yang bertahan dan menggerakkan roda perekonomian kita saat ini.

Kesuksesan kaum perempuan dalam mengelola usaha itu dibuktikannya lewat program Ok Oce yang kini sudah memiliki lebih dari 400.000 orang anggota di seluruh Nusantara. Sandi mengamati para ibu yang tergabung dalam Ok Oce di Indonesia itu lebih berhasil dalam membangun jejaring antara pelaku UMKM dibandingkan pelaku usaha pria.

Sebab diketahui, jejaring tersebut merupakan kunci utama dalam mengelola dan mengembangkan usaha. “Lewat jejaring kita bukan cuma bisa pasarkan produk milik sendiri, tapi juga bisa berbagi informasi mengenai tren, pasar juga ajang silaturahmi, itu yang paling penting,” ungkap Sandi.

Merujuk potensi yang dimiliki oleh kaum perempuan, Sandi menegaskan peran nyata dan strategis perempuan sangat dibutuhkan. Karena berdasarkan penelitian, lanjutnya, kaum perempuan memiliki adaptasi dan kemampuan bertahan yang lebih besar dibandingkan pria.

“This is the time, di sini dibutuhkan peran perempuan. Lead, pimpinlah dengan apa yang kita punya, yakinlah badai ini akan berlalu, yakinlah kesempatan dan masa depan yang cerah akan kita sambut,” jelas Sandi. Karena kita tahu, di balik laki-laki yang sukses, pasti ada perempuan yang hebat dan Sandi percaya hal itu.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved