Marketing Trends

Langkah Digifolium Bantu UMKM Berjualan di Marketplace

Tim Digifolium (Foto : Doc Digifolium)

Bisnis online menjadi trending topik selama beberapa tahun terakhir sejak kemunculan marketplace dan media sosial. Sejak pandemi, banyak pebisnis pemula yang sebelumnya hanya mengandalkan toko offline dan turun ke lapangan, kini beralih ke pemasaran online dan salah satunya adalah platform marketplace. Marketplace hadir untuk mempermudah para pebisnis online di Indonesia dengan fitur-fitur di dalamnya, termasuk UMKM lokal untuk menciptakan peluang pemasaran dan penjualan melalui pemanfaat teknologi.

Mengutip dari laporan Data Reportal pada 2022, kegiatan belanja online masyarakat Indonesia mencapai 158,6 juta, meningkat 14,9% dari tahun sebelumnya. Adapun pembelanjaan yang paling banyak dan digandrungi masyarakat adalah kategori elektronik, fashion, dan furniture. Dari data tersebut bisa menggambarkan perubahan gaya belanja, dari offline menjadi online.

Marketplace seperti Ebay, Amazon, dan beberapa marketplace Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada bisa menjadi ladang bagi merchants untuk menyajikan produk mereka kepada jutaan pembeli. Menurut data yang dihimpun iPrice, pada kuartal II 2002 Shopee memiliki 131,3 juta pengunjung website per bulan, dan 158,3 juta pengunjung website di Tokopedia. Dengan begitu banyak jutaan pembeli potensial, tidaklah sulit untuk memahami bagaimana marketplace bisa menjadi channel penjualan yang bagus. Meskipun marketplace tersebut terlihat menjanjikan, tentu saja seller harus siap menghadapi problem seperti perang harga, tidak konsisten dalam berjualan, tidak punya waktu mengeloka marketplace,

Melihat hal tersebut, Digifolium, perusahaan startup di Yogyakarta ini berfokus pada layanan jasa kelola dan optimasi marketplace ini ingin membantu pebisnis online di Indonesia. Digifolium dipimpin oleh Weliyan Tanoyo yang telah mengawali aktivitas jualan online sejak 2011 dan mulai membuka pelatihan jualan online sejak 2023 sampai sekarang.

“Saya telah melewati sendiri masa-masa transisi para customer online, mulai dari belanja di situs iklan online, forum jual beli, sosial media, hingga akhirnya berpindah ke marketplace” ungkapnya.

Yudha Wirawan, CEO Digifolium, mengatakan pihaknya memiliki visi misi yang ingin bisa membantu banyak orang di Indonesia yang ingin berjualan online, terutama di marketplace. Dia menjelaskan pada tahun 2023 ini, Digifolium juga terus meningkatkan pelayanan dari berbagai sisi, dengan harapan bisa semakin maksimal membantu para pelaku UKM dan UMKM di seluruh Indonesia.

Saat ini, Digifolium telah membantu lebih dari 750 klien, dan lebih dari 1000 brand di seluruh Indonesia sejak 2020. Digifolium menawarkan berbagai layanan untuk membantu para seller online di marketplace, seperti jasa kelola dan optimasi toko, jasa admin, dan jasa iklan. Tim Digifolium akan membantu Anda mulai dari setup toko, desain produk, deskripsi produk, upload produk, membalas chat customer, hingga beriklan di marketplace.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved