Technology Trends zkumparan

Langkah Jenius Tangkal Kejahatan Siber

Langkah Jenius Tangkal Kejahatan Siber
Jenius telah dioperasikan dengan sistem kemanan berlapis yang memastikan kemananan pengguna dalam melakukan transaksi (Foto: Anastasia/Swa)

Maraknya kejahatan siber yang mengincar para pengguna layanan perbankan digital, membuat Jenius menginisiasi program edukasi keamanan digital untuk meningkatkan literasi masyarakat akan pentingnya menjaga kemanan data pribadi.

Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN mengatakan bahwa Jenius telah dioperasikan dengan sistem kemanan berlapis yang memastikan kemananan pengguna dalam melakukan transaksi dan menyimpan data. Selain itu, Jenius menggunakan teknologi standar internasional, menggunakan isolasi dan proteksi data berlapis, dan diawasi oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kasus-kasus penipuan yang terjadi pada nasabah Jenius adalah kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial atau social engineering. Oleh sebab itu, kami meluncurkan program Jenius Aman untuk mengedukasi masyarakat tentang keamanan data pribadi agar dapat terhindar dari kejahatan siber yang terus berkembang,” ujar Irawan secara virtual (29/10/2021).

Sementara itu, Teguh Aprianto, Cyber Security Researcher & Consultant menjelaskan bahwa selama pandemi angka kejahatan siber dengan modus rekayasa sosial atau social engineering mengalami kenaikan. Pandemi, menurutnya, secara tidak langsung mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengadopsi teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk kebutuhan perbankan. “Sayangnya, hal ini diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengintai para pengguna platform digital, salah satunya yang marak terjadi adalah dengan modus social engineering,” kata Teguh.

Oleh karena itu, dia menyarankan kepada nasabah layanan digital perbankan untuk lebih berhati-hati saat menerima telepon, pesan singkat, ataupun pesan melalui media sosial yang mengaku dari pihak bank tertentu yang meminta data-data atau informasi bersifat pribadi dan rahasia, atau mengklik suatu tautan tertentu. “Penyedia layanan wajib bertanggung jawab untuk menjaga keamana data dan dana nasabah, namun nasabah juga perlu waspada untuk melindungi data milik mereka agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata dia.

Jenius sedianya memang sudah menyediakan fitur kemanan untuk para nasabahnya sejak pertama kali diluncurkan. Layanan tersebut meliputi Personal Identification Number (PIN), kata sandi atau password dan autentikasi biometrik untuk masuk ke aplikasi Jenius. Selain itu, platform juga mengatur limit transaksi, pengaturan PIN, notifikasi yang dapat disesuaikan, fitur block dan unblock, dan fitur Jenius Pay.

Merebaknya kasus rekayasa sosial, pada akhirnya membuat bank menambah fitur kemanan untuk memperkecil resiko penyalahgunaan akun. Kebijakan tersebut meliputi kebijakan satu perangkat yang terhubung, menutup akses log in, dan menutup akses unlink device melalui aplikasi/situs dan mengalihkannya ke Jenius Help atau Kantor Cabang Sinaya Bank BTPN.

“Kami menyadari penambahan langkah keamanan ini berdampak pada kenyamanan dalam menggunakan Jenius, namun langkah tersebut diambil guna melindungi pengguna dari tindak kejahatan siber,” kata Irwan menegaskan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved