Management Trends

Layanan Asset Performance Management Ini Jaga Kualitas Chiller

Alfian Manullang, GM IoT Smart Connectivity Telkomsel, menyebut di Indonesia terdapat 1-1,5 mesin pendingin atau chiller yang digunakan untuk menjaga produk makanan tetap baik kondisinya. Masalahnya, karena kondisi yang tidak terjaga, misal dari segi level suhunya, pelaku usaha kerap mengalami kerugian akibat penurunan suhu tersebut.

Chiller merupakan salah satu aset perusahaan yang harus dikelola penggunaannya agar produk yang tersimpan terjaga kualitasnya. Ini satu contoh aset yang harus diperhatikan perusahaan, Memahami kebutuhan ini, Telkomsel menawarkan solusi Asset Performance Management, yang merupakan solusi end to end berbasis Iot, yang dapat memonitor lokasi dan kondisi produk atau aset perusahaan seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara secara real-time.

“Akibat aset yang tidak dikelola dengan baik, perusahaan kerap menghadapi problem damage product atau kehilangan asetnya karena toko rekanan yang dipinjamkan chiller misalnya tutup. Menurut pengakuan pelaku usaha yang kami temui mereka mengalami 1,3% tingkat kehilangan. Membantu menekan potensi kehilangan aset dan penurunan kualitas produk akibat asetnya tidak bekerja maksimal inilah yang kami coba tangkap melalui solusi Asset Performance Management,” jelas Alfian dalam virtual konferensi pers (27/04/2020).

Sistem monitoring tradisional masih mengandalkan pengelolaan data secara manual, sehingga tidak efisien, rumit, dan beresiko terjadi kesalahan. “Sedangkan solusi IoT terbaru kami, Asset Performance Management, dapat mendigitalisasi sistem pemantauan asset perusahaan dengan memberikan informasi kondisi aset yang real-time,” imbuhnya.

Dengan begitu, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, kesalahan dari human error, serta memastikan kualitas produknya terjaga. Solusi Asset Performance Management ini dapat diimplementasikan pada berbagai industri, seperti industri makanan dan minuman, fast-moving consumer goods (FMCG), farmasi, logistik dan manufaktur yang mana implementasi use casenya seperti cold chain monitoring, inventory management, dan shipment monitoring.

Layanan Asset Performance Management merupakan hasil kolaborasi Telkomsel dengan Roambee, yaitu startup penyedia layanan pemantauan aset berbasis end-to-end IoT asal Sillicon Valley, Amerika Serikat, Roambee sendiri juga merupakan perusahaan rintisan asing yang belum lama ini menerima dana investasi dari Telkomsel Mitra Inovasi selaku unit ventura Telkomsel.

Salah satu peran Roambee adalah penyediaan Smart Gateway (sensor yang terhubung langsung pada cloud)dan Smart Beacon (terhubung dengan Smart Gateway dan dapat ditempatkan di aset bergerak dan tak bergerak) sebagai IoT Sensors pada Asset Performance Management.

Terdapat tiga elemen utama yang ada di dalam solusi ini, yaitu IoT Sensors (Bees dan Beacons), IoT Platform , dan Online Dashboard. IoT Sensors, solusi ini menggunakan 2 tipe sensor yaitu : Bee (Smart Gateway) dan Beacon,yang mana dapat diimplementasikan baik pada asset yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

Kedua sensor tersebut dapat mendeteksi sejumlah variabel di titik penempatannya, seperti suhu, pencahayaan, kelembapan, tekanan udara, hingga lokasi secara real-time. IoT Platform merupakan infrastruktur dan aplikasi pengolahan data, meliputi cloud dan data analytics.

Sedangkan Online Dashboard, memungkinkan para pelaku bisnis untuk melakukan manajemen aset melalui berbagai perangkat, mulai dari laptop hingga ponsel, di mana pun dan kapan pun secara online. Ada tiga fitur utama yang dimiliki oleh Online Dashboard ini, meliputi real-time condition, historical reports, dan notifications and alerts.

Alfian menjelaskan dengan menggunakan solusi ini pengelola perusahaan bisa memonitor asetnya 24/7 tanpa harus mengecek manual. Maka jika terjadi salah letak atau posisi, solusi ini akan memberikan peringatan saat itu juga.

Layanan ini bisa digunakan oleh industri seperti FMCG (fast moving consumer goods) misalnya perusahaan olahan ayam, daging atau ice cream. Juga bisa digunakan untuk menjaga performa vaksin saat distribusi dari pabrik hingga rumah sakit karena melalui sistem suhu box pendingin bisa dijaga. “Saat ini kami sedang dalam proses kerja sama dengan PMI, karena darah yang dibawa dari PMI ke rumah sakit harus dijaga, contohnya dari sensor cahaya. Melalui sistem terlihat apakah selama perjalanan box penyimpanan pernah dibuka,” terangnya.

Alfian membuka peluang kerja sama jika Kemenkes juga ingin menjaga kualitas sample uji COVID-19 agar stabil hingga dibawa ke lab. Solusi ini juga untuk bisa dipasang di aset bergerak seperti tracking fleet management system, untuk kontainer, sehingga bisa terhindar dari pencurian karena bisa dipantau pergerakannya.

Ia mengatakan potensi bisnis ini sangat besar. Untuk mesin chiller di Indonesia saja ada lebih dari 1-1,5 juta. “Ini salah satu kesempatan kami, sedang kami jajaki, untuk membantu perusahaan menekan problem damage product,” terangnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved