LinkAja mulai menerapkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) pada sistem pembayaran di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. Saat ini ada sekitar ratusan penjual yang telah menggunakan sistem ini.

Nantinya, QR Code akan dapat digunakan untuk lebih satu operator pembayaran. Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan pengimplementasian sistem ini secara nasional pada 1 Januari 2020 mendatang. Sistem yang resmi diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) ini telah memasuki tahap sosialisi di seluruh wilayah Indonesia.

Danu Wicaksana, Direktur Utama LinkAja, mengatakan, digitalisasi pasar merupakan salah satu upaya dalam mengenalkan inovasi pembayaran nontunai pada seluruh ekosistem merchant. “Kehadiran QRIS di Pasar Mayestik akan memberikan keuntungan kompetitif kepada para pedagang karena dapat memberikan kemudahan transaksi yang dirasakan langsung oleh pihak penjual dan pembeli,” kata dia.

Saat ini, platform telah mengimplementasikan QRIS di sekitar 100.000 merchant di seluruh Indonesia. Harapannya, pada akhir tahun ini seluruh merchant LinkAja di seluruh Indonesia telah mengadopsi metode ini. Percepatan impelemntasi ini dilakukan karena masih banyaknya tantangan yang dihadapi masyarakat dalam menggunakan transaksi non tunai.

Dahulu, setiap operator pembayaran harus menyediakan QR Code nya masing – masing agar konsumen dapat memindai sesuai dengan operator yang dimiliki. Oleh karena itu, LinkAja mengimplementasikan QRIS ini kepada para mitra dagang. “Hal ini kami lakukan untuk meningkatkan realisasi program pemerintah dalam digitalisasi keuangan,” ujarnya menambahkan.

Tahap awal implementasi QRIS difokuskan pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM) dimana penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli (customer) ketika melakukan transaksi pembayaran.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id