Trends Economic Issues

LRT Ditargetkan Beroperasi Juli 2023, Pembangunan Hampir 90%

LRT Jabodebek ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2023 nanti. Pembangunan kontruksi hampir mencapai 90%. (PT KAI)

Progres konstruksi projek LRT Jabodebek pada saat ini hampir mencapai 90% atau tepatnya 89,11%. Adapun target pengoperasiannya yaitu pada Juli 2023. LRT Jabodebek diharapkan menjadi moda transportasi umum pengurai kemacetan di wilayah Jabodebek.

LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.

Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 di setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 s.d 23.27 dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dalam pengerjaan pembangunan projek LRT Jabodebek, KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek LRT Jabodebek agar dapat dipertanggungjawabkan. PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen menyelesaikan projek LRT Jabodebek dengan Good Corporate Governance.

Dalam Perpres RI Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodebek, KAI ditugaskan pemerintah yang meliputi penyelenggaraan pengoperasian prasarana, perawatan prasarana, dan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi.

“KAI menggandeng BPKP sehingga semua pengeluaran tentang LRT Jabodebek direview dan KAI mengeluarkan pembiayaan sesuai rekomendasi dari BPKP. Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance,” ujar Joni dalam keterangannya di Jakarta, baru-baru ini.

Joni melanjutkan transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah Presiden menunjukkan bahwa KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan GCG. Hal ini dapat terlihat dari hasil asesmen GCG 2021 dan penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) tahun 2022 yang semuanya dilakukan oleh Perwakilan BPKP Jawa Barat dengan capaian nilai sangat baik.

“Komitmen dan konsistensi KAI dalam menerapkan GCG secara berkelanjutan juga dibuktikan dengan diraihnya penghargaan sebagai Indonesia Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) selama dua tahun berturut-turut yakni tahun 2021 dan tahun 2022,” kata Joni.

Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berkomitmen dan konsisten menerapkan Good Corporate Governance secara berkelanjutan berdasarkan hasil pemeringkatan CGPI. Adapun ruang lingkup penilaian yaitu pencapaian kinerja keuangan dan non keuangan perusahaan, kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan dan pengendalian manajemen, serta keselarasan terhadap etika, norma, dan tata nilai.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved