Technology Trends zkumparan

Maksimalkan Proses Bisnis, Pupuk Indonesia Gencarkan Digitalisasi

PT Pupuk Indonesia memperkuat sektor digitalisasi untuk membantu menjalankan proses operasional perusahaan. Transformasi digitalisasi tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan tetap adaptif dan produktif di tengah perubahan laku masyarakat di tengah pandemi covid-19. Salah satu terobosan yang dioptimalkan oleh perseroan adalah aplikasi Digital Fertilizer.

Aplikasi ini dapat memonitor seluruh aspek performance pabrik dan dapat menunjang kinerja produksi, seperti peningkatan efisiensi bahan baku & biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik. Penerapan tersebut meliputi Process Monitoring, Asset Monitoring, Reliability & Maintenance & Digital Asset.

“Aplikasi ini mampu memberikan informasi secara dini tingkat kesehatan peralatan pabrik sebagai dasar dalam rencana perbaikan yang diperlukan tiap pabrik,” kata Wijaya Laksana, Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia. Saat ini terdapat 4 pabrik yang telah menjadi pilot plant dalam pengembangan inovasi ini, antara lain pabrik Pusri-IIB, Kujang-1B, PKT-5, dan PKG-1B.

Pabrik tersebut dipilih lantaran dari segi teknologi memadai untuk dapat dilakukan digitalisasi dan 3 diantaranya merupakan pabrik baru yang kapasitasnya besar. Sementara itu, dalam menjalankan proses bisnis, Perusahaan juga telah mengimplementasikan Single System Enterprise Resources Planning (ERP) SAP. Sistem ini dipasang untuk mengintegrasikan proses bisnis yang mencakup pemeliharaan, pemasaran, pengadaan, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia.

“Kami juga telah memaksimalkan penggunaan aplikasi Digital Office, Web Anggaran, E-Proc yang dapat diakses secara online dan paperless sehingga dapat mengurangi biaya,” kata dia.

Dalam aspek pengelolaan resiko, perseroan menggunakan sistem Risk Management Application (PRISMA). Sistem tersebut menjadi sarana dalam melakukan proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko atau Risk Control Self Assessment (RCSA) berbasis teknologi informasi. PRISMA juga berfungsi sebagai dashboard bagi manajemen perusahaan untuk melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko di Pupuk Indonesia Group serta untuk mendukung pengambilan keputusan.

Interaksi Pupuk Indonesia dengan stakeholder pun telah menggunakan Sistem Layanan Pelanggan Terintegrasi dan Whistle Blowing System. Hasilnya, tersedia sarana komunikasi dan informasi antara Pupuk Indonesia Grup dengan pelanggan, serta calon pelanggan, secara terintegrasi. Selain itu, juga tersedia publikasi seputar mekanisme dan dugaan pelanggaran yang dilakukan secara transparan yang dapat diakses secara online.

Dalam mendukung penyaluran pupuk bersubsidi, perseroan juga telah mengembangkan aplikasi Web Commerce (WCM), Aplikasi Gudang (APG), dan Sistem Informasi Niaga (SIAGA). SIAGA sendiri merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang menyajikan informasi penebusan dan stok pupuk subsidi yang diakses secara real-time dan akurat.

“Aplikasi SIAGA mampu menunjang penerapan aturan e-RDKK sehingga penyaluran dan pengendalian stok pupuk bersubsidi dapat lebih tepat sasaran, valid dan terverifikasi. Sekaligus mencegah terjadinya duplikasi penerima pupuk bersubsidi,” kata Wijaya.

Selain itu, perseroan juga mengoptimalkan teknologi digital dalam pengelolaan arsip dan surat menyurat, pelaksanaan rapat virtual, hingga absensi kehadiran melalui aplikasi absensi online berbasis geo-tagging.

Untuk memantau kondisi kesehatan pegawai, perusahaan juga telah memiliki Aplikasi Pantau COVID-19 (PanCO). Lewat aplikasi tersebut, perusahaan dapat mengetahui kondisi kesehatan terkini, riwayat pemantauan dan pemeriksaan terhadap karyawan, tenaga alih daya beserta keluarga.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved