Management Technology Strategy

Strategi Hendro Surono Kembangkan IT Tiket.com

Hendro Surono

Hendro Surono

Hendro Surono telah berkecimpung di dunia information technology (IT) sejak ia kuliah di semester 2 di Universitas Bina Nusantara. Semenjak bekerja selama 4 tahun, ia mendapat 5 value yang penting untuknya yaitu continuous learning, focus, team work, creative, dan active.

Selama 5 tahun berkecimpung di dunia IT, ia pernah berprofesi sebagai Programmer, System and Business Analyst, Project Manager & IT Manager. Ia bergabung dengan Tiket.com pada 2014 dan saat ini menjabat IT manager.

Beberapa proyek yang sudah dikerjakan di Tiket.com antara lain mobile apps Tiket.com untuk Android, iOs, dan Windows phone, metode pembayaran melalui ATM Transfer Artajasa, dan migrasi server untuk persiapan Lebaran 2015. Berikut ini penuturannya kepada SWA Online beberapa waktu lalu.

Apa saja achievement yang Anda raih selama di Tiket.com?

Di tahun 2014, 17 ribu tiket kereta api terjual oleh kami hanya dalam waktu sehari ketika mudik. Sebanyak 80% penjualan tiket kereta api terjual oleh kami. E-commerce yang menjual tiket KAI saat itu off semua, hanya Tiket.com yang on. Tiket.com mendapatkan pengahrgaan dari sebagai partner untuk menjual tiket terbaik selama 3 tahun.

Apa strategi Anda untuk mengembangkan Tiket.com?

Kami akan mulai fokus di mobile applikasi kami. Sebesar 60% traffic berasal dari mobile. Penetrasi smartphone di Indonesia luar biasa dan kami bisa bilang mobile application adalah the next big thing Tiket.com. Jika saat ini masih heboh E-Commerce, saya yakin di tahun 2017 akan menjadi M-Commerce yaitu mobile commerce.

Selanjutnya, kami akan fokus ke Distributed Online Travel Agent. Di Indonesia bagian timur, orang-orangnya belum terbiasa membeli secara online. Oleh karena itu, strategi kami adalah membuat agent system.

Tiket.com akan membuka kantor-kantor cabang seperti di Maluku, Papua, dan lain-lain. Nantinya agent-agent tersebut akan diberi koneksi internet yang cukup sehingga bisa melayani konsumen dari Indonesia bagian timur.

Lalu kami akan fokus ke service of excellent. CEO kami bilang Tiket.com harus mementingkan service dibandingkan harga. Kami memosisikan diri kami sebagai Garuda. Pesaing adalah maskapai yang lain. Maskapai lain bisa memberikan harga yang lebih murah, tetapi tidak bisa memberikan service yang sama dengan kami.

Apa proyek Anda selanjutnya?

Kami akan mulai mengimplementasikan SMS booking mulai tahun depan. Kendala pertama dalam pembelian E-commerce adalah sinyal dan kualitas data. Di Indonesia bagian timur, sinyal belum terlalu bagus seperti di Jakarta. Oleh karena orang-orang di sana takut melakukan pembelian online.

Tiket.com memilki fitur tokenization fitur untuk mengingat nomor kartu kredit konsumen. Tiket.com berkerja sama dengan vendor payment gateway dari Singapura untuk menyimpan nomor kartu kredit konsumen kami. Jadi jika konsumen membeli tiket di Tiket.com, mereka tidak perlu lagi mengisi nomor kartu kredit. Dengan SMS booking, konsumen cukup mengrim SMS berisi nomor penerbangan yang diinginkan dan jumlah penumpang. Dari nomor yang teregristasi tersebut, biaya tiket bisa langsung dipotong dari kartu kredit.

Apa saja progress yang dilakukan di Tiket.com?

Kami melakukan optimisasi. Di Januari 2014, akeses ke web kami membutuhkan waktu lebih 2 detik. Di Desember 2014, kurang dari 0,7 detik. Kami terus melakukan optimisasi dengan ini. Di Desember 2014, kami memiliki 33 server dengan investasi $ 16.520.

Tiket.com memberikan informasi penerbangan lebih cepat dibandingkan dengan maskapai. Jadi jika ada delay kami langsung mengirimkan pemberitahuan.

Personalisasi. Kami melakukan personalisasi kepada setiap konsumen kami. Misalnya A suka bepergian dengan Garuda, maka ketika dia mencari penerbangan, Garuda akan muncul paling atas. Jadi kami bisa mengetahui preference masing-masing konsumen kami.

Bagaimana Anda bekerja sama dengan divisi lain?

Tiket.com sudah memiliki SOP yang jelas. Dengan adanya SOP yang jelas jika ada masalah bisa langsung tahu siapa yang bertugas untuk mengatasi hal itu. Tim IT berfungsi sebagai mempermudah proses bisnis. Kami menganalisa dan memberikan solusi untuk mempermudah proses bisnis. Kami memberdayakan anggota tim selayaknya “manusia”. Banyak perusahaan yang tidak memperlakukan karyawannya dengan cara “manusia’. Di tim saya, saya selalu mengajak diskusi dan meminta pendapat anggota tim saya. Jadi tidak asal suruh karena belum tentu ide saya lebih bagus dibandingkan dengan ide mereka. Saya selalu menekankan komunikasi kepada anggota tim dan mengajak mereka aktif.

Apa rencana Anda selanjutnya?

Rencanya saya adalah membuat SMART (Specific, Measureable, Attainable, Realistic, Timely) goals, memaksimalkan tugas divisi IT,memiliki project management yang sesuai dengan culture perusahaan, memiliki prioritas tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu, merencanakan, memonitor, dan mengontril project agar selesai tepat waktu. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved