Management Strategy

2016 Penuh Tantangan untuk Maskapai Nasional

2016 Penuh Tantangan untuk Maskapai Nasional

Awal 2016 merupakan awal yang penuh tantangan bagi maskapai penerbangan Indonesia. Hal in disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) M. Arif Wibowo.

Namun, ia tetap melihat besarnya peluang yang terbuka bagi maskapai nasional untuk bisa terus bertumbuh dan memper luas pasarnya ke negara-negara ASEAN seiring dengan berlakunya liberalisasi sektor penerbangan ASEAN (ASEAN Open Sky) tahun ini.

index

“Sebenarnya kita sudah menghadapi liberalisasi penerbangan ASEAN, dan sudah terlihat kita cukup mampu menghadapinya. Sekarang adalah saatnya untuk memperluas pasar agar bisa betul-betul memperoleh benefit dari situasi ini” kata Arif dalam jumpa pers awal tahun INACA di Jakarta.

Arif mengemukakan hal itu terkait dengan mulai berlakunya ASEAN Open Sky yang memperbolehkan negara-negara di ASEAN melakukan penerbangan langsung ke sejumlah kota di negara anggota dalam lingkup Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Hal yang sama disampaikan Arif juga untuk penerbangan carter yang menurutnya meski sedang mengalami tekanan dalam industri oil and gas yang berpengaruh terhadap permintaan pasar carter, namun justru membuka peluang bagi bisnis penerbangan carter untuk mengalihkan aktivitasnya ke sektor penerbangan pariwisata.

Kemampuan melihat peluang pada situasi ini justru memperlihatkan kemampuan maskapai penerbangan nasional dapat melakukan diversifikasi usahanya secara cepat karena mengetahui potensi pasar secara tepat, sehingga dapat mendukung program nasional Pemerintah khususnya dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini..

Menyinggung soal bisnis penerbangan cargo, INACA melihat peluang pasar yang besar, dalam hal ini 7 kota di Indonesia seperti Palembang, Batam, Manado, Makassar dan Biak, untuk bias langsung melakukan penerbangan cargo ke negara-negara anggota ASEAN.

Pada kesempatan itu, INACA juga menyampaikan terima kasih pada pemerintah yang telah mengeluarkan sejumlah regulasi baru dalam penerbangan yang dapat mendorong peningkatan daya saing maskapai nasional dalam menghadapi era global, seperti pembebasan bea masuk suku cadang penerbangan.

“Begitu juga halnya dengan aturan mengenai bandara enclave sipil yang saat ini sedang kita tunggu regulasinya, namun kita percaya emerintah akan mampu menciptakan situasi yang kondusif dalam bisnis penerbangan di tanah air,” katanya.

Mengenai prospek industri penerbangan di tahun 2016, Arif mengatakan bahwa INACA siap menghadapinya karena bagaimanapun Indonesia tidak bisa melewatinya namun justru meningkatkan daya saing dan terus terang membutuhkan bantuan pemerintah untuk bisa menjadikannya kuat untuk menjadi tuan rumah penerbangan di tanah sendiri.

Dalam hal itu, INACA juga menyinggung soal penilaian penilaian yang dilakukan media asing terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan nasional, terlebih menyangkut maskapai nasional yang tergolong memiliki perhatian rendah dalam hal safety dan security.

“INACA mempertanyakan secara serius kriteria penilaian yang dilakukan media asing terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan nasional, mengingat harus ada metodelogi yang jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.

Kriteria yang jelas amat diperlukan mengingat industri penerbangan full regulated atau dipenuhi dengan berbagai aturan yang mengikat (mandatory) karena menyangkut risiko yang tinggi dan hidup manusia. Maskapai nasional anggota INACA sendiri telah memiliki komitmen yang jelas akan aspek keamanan dan keselamatan penerbangan.

“Safety is mandatory dan INACA berkomitmen agar seluruh maskapai selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Kami akan senantiasa patuh pada peraturan/regulasi keamanan dan keselamatan yang ada, baik dari Pemerintah RI, International Civil Aviation Organization (ICAO), Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA), serta berbagai internasional regulator lainnya, ” kata Arif. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved