Management

7 Sendi Kekuatan Ekonomi Nasional

Oleh Admin
7 Sendi Kekuatan Ekonomi Nasional

Felia Salim, Wakil Direktur Utama BNI, dalam acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013, di Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik di tengah krisis keuangan global yang belum juga usai. Salah satu pemain besar di industri perbankan nasional yakni Bank Negara Indonesia (BNI) pun memandang hal itu bisa terjadi karena negara ini mempunyai tujuh sendi kekuatan.

“Dalam pandangan kami setidaknya terdapat tujuh sendi kekuatan atau points of strength yang membuat perekonomian Indonesia mampu bertumbuh tinggi,” sebut Felia Salim, Wakil Direktur Utama BNI, dalam acara Indonesia Infrastructure Outlook 2013, di Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Dia menjelaskan, tujuh sendi kekuatan Indonesia adalah, pertama, jumlah penduduk yang besar yakni sekitar 240 juta jiwa. Kuantitas sebanyak itu merupakan pasar yang menarik bagi para pelaku usaha. Kedua, sumber daya alam yang berlimpah di sektor pertanian dan pertambangan.

“Ketiga, Indonesia memiliki bonus demografi hingga 20-30 tahun ke depan, di mana sekitar 50 persen dari jumlah penduduk adalah kelompok usia produktif, yang akan merupakan engine of economy growth,” lanjut Felia.

Kekuatan keempat yang dipunyai Indonesia adalah kestabilan di bidang ekonomi moneter dan fiskal. Dengan kekuatan ini, kata dia, Indonesia bisa merespons setiap perubahan lingkungan baik eksternal dan internal secara cepat. Dalam hal ini, ia menyebutkan, pemerintah dan Bank Indonesia mempunyai crisis management protocol sebagai tindakan pencegahan krisis.

Indonesia pun dinilai bank BUMN ini memiliki sistem perbankan yang sehat dengan daya tahan yang kuat. Inilah yang menjadi sendi kekuatan yang kelima. Dengan kondisi yang demikian baik, perbankan pun dipandang mampu menghadapi gejolak yang ada.

“Keenam, Indonesia memiliki kestabilan politik karena didukung oleh sistem politik yang demokratis,” sambung Felia.

Terakhir, ia pun menyebutkan, kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada capaian peringkat layak investasi dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional. Akan tetapi, keberadaan kekuatan-kekuatan tersebut tidak berarti membuat Indonesia harus berpuas diri. Felicia berpandangan, justru saat ini adalah yang tepat untuk mempercepat pembenahan di internal Indonesia. Salah satu yang harus dilakukan adalah pembangunan infrastruktur.

Dia menuturkan, pembenahan yang didahului dengan pembangunan infrastruktur akan menjadi pondasi yang kuat, dan berdampak positif bagi pengembangan industri atau sektor riil, yang pada akhirnya akan menyerap banyak tenaga kerja. “Dari sisi kami sebagai pelaku industri perbankan, fokus untuk membenahi rumah tangga kita sendiri sangat wajar didukung, karena selaras dengan pertumbuhan bisnis perbankan,” tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved