Management Strategy

ADB Gelontorkan US$ 5 Miliar untuk Percepatan Migrasi Energi

Oleh Admin
ADB Gelontorkan US$ 5 Miliar untuk Percepatan Migrasi Energi

Bank Pembangunan Asia (ADB) memberikan bantuan sebesar US$ 5 miliar untuk merangsang pengembangan energi baru terbarukan di Tanah Air. Bantuan berupa pinjaman lunak itu digunakan untuk sejumlah program hingga empat tahun mendatang.

“Uang itu sangat besar bagi kami, tapi masih sangat kecil untuk Indonesia,” ujar Country Director ADB Steven Tabor di Jakarta.

Menurut Tabor, Indonesia mempunyai segudang energi terbarukan yang potensial untuk dikembangkan. Indonesia hanya butuh inovasi tak kenal lelah agar potensi tersebut mampu dimanfaatkan.

eksploitasi-energi

ADB memprioritaskan dana pinjaman untuk proyek perbaikan sistem transmisi dan distribusi listrik, pembangunan jaringan gas di Indonesia bagian timur, serta pembangunan pembangkit listrik tenaga air ataupun mini hydro. Proyek lain yang tercakup dalam bantuan adalah bermitra dengan pemerintah dalam rangka perubahan kebijakan sektor energi terbarukan. Tabor menambahkan, lembaganya ingin beleid seputar energi panas bumi, sel surya, dan tenaga air dapat diubah guna menstimulasi investasi.

Rencana ADB beralasan. Sebab, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyebutkan Indonesia butuh sekitar Rp 1.000 triliun untuk pengembangan energi bersih. Anggaran negara jelas bakal ngos-ngosan jika menangani proyek ini sendirian.

Sudirman menargetkan penggunaan energi bersih mampu mencapai hampir 100 persen pada 85 tahun mendatang. Saat ini, energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional hanya mencapai 8,5 persen, dan targetnya pada 2025 dapat mencapai 25 persen. “Perkembangan ini sangat penting diikuti,” kata Sudirman.

Salah satu jalan mempercepat rencana ini adalah menggandeng mitra internasional. Menurut Sudirman, mitra berupa negara ataupun organisasi mampu memantau perkembangan penggunaan energi baru terbarukan.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved