Management Strategy Capital Market & Investment

Agar Bisnis Tidak Jeblok, Penghematan Antam Capai Rp 46 Miliar

Agar Bisnis Tidak Jeblok, Penghematan Antam Capai Rp 46 Miliar

Harga komoditas global yang masih lesu memberi tekanan kepada perusahaan-perusahaan pertambangan. Harga emas, misalnya, masih belum stabil. Ini membuat roda bisnis perusahaan pertambangan emas agak mengendur. Krisis ekonomi di negara maju disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebabnya. Ini memicu perlambatan ekonomi global yang dampaknya tidak menggembirakan bagi pasar logam mulia tersebut.

Untuk menyiasatinya, sejumlah perusahaan melakukan efisiensi agar menekan biaya operasional. Contohnya PT Aneka Tambang (Persero) Tbk., menyesuaikan kegiatan operasionalnya agar menghemat biaya operasional. Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan Antam, mengatakan pihaknya melakukan penghematan di setiap divisi. “Kami berhasil efisiensi sampai Rp 45 miliar sampai Rp 46 miliar per Agustus 2015, padahal angkat itu target penghematan perusahaan di tahun ini,” ucap Tri disela-sela penghargaan Annual Report Award 2014 di Jakarta pada pekan lalu .

Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan PT Antam (Persero) Tbk. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan PT Antam (Persero) Tbk. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Pencapaian efisiensi perseroan, lanjut Tri, ditunjang oleh komitmen dan loyalitas SDM yang dinilainya sebagai kunci sukses penghematan di tahun ini. “Saat perusahaan pertambangan terpaksa memutuskan hubungan kerja pegawainya, pegawai Antam sampai detik ini tidak ada yang lay off,” tegas Tri. Perusahaan pelat merah ini melakukan mitigasi risiko untuk menanggulangi dampak pelambatan ekonomi atau krisis ekonomi terhadap kinerja bisnis perseroan. “Kami sudah membuat sistem yang berdasarkan pengalaman perusahaan menghadapi krisis ekono di tahun 1997 dan 2007. Kami membuat tim krisis yang khusus menangani hal-hal seperti ini,” ucapnya. Tim krisis dibentuk untuk mengindentifikasi masalah, evaluasi SDM dan kegiatan operasional.

Antam selektif menunda atau memilih proyek bisnis agar berdampak positif terhadap kas perusahaan. “Kegiatan operasional kami harus efisien, produktif dan progresif yang didukung oleh SDM yang kreatif dan aktif,” tambahnya. Perseroan berusaha meningkatkan volume penjualan produknya.

Efisiensi Antam

Sumber : Laporan Keuangan, Diolah SWA

Salah satu cara lainnya adalah menunda rencana investasi dan pembenahan internal SDM. “Jadi, pelatihan SDM lebih banyak dilakukan oleh internal perusahaan daripada menggunakan jasa perusahaan konsultan. Kami berupaya memaksimalkan ketrampilan SDM perusahaan dalam memberikan pelatihan,” tutur Tri. Penghematan tersebut, klaim Tri, memberi dampak positif kepada perusahaan. “Nilai penghematan kami di tahun ini bisa lebih dari Rp 46 miliar karena kami akan berupaya menjalankan perusahaan berdasarkan prinsip good corporate governance,” ungkapnya. Berkat GCG, Antam meraih juara umum Annual Report Award (ARA) 2014. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved