Management Trends

Ajinomoto Kampanyekan Bijak Garam

Ajinomoto Kampanyekan Bijak Garam

PT Ajinomoto Indonesia mengedukasi masyarakat dalam mencegah obesitas dengan gerakan hidup sehat, salah satunya adalah mengontrol asupan garam melalui kampanye Bijak Garam.

“Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini mengisyaratkan bahwa masyarakat harus mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat. Salah satu kuncinya adalah menjaga asupan gizi seimbang dengan memerhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada setiap masakan,” ungkap dr. Rafael Nanda R, MKK dalam Health Talk & Virtual Tour yang diadakan oleh Ajinomoto Visitor Center.

Garam memegang peranan penting dalam memberikan rasa lezat pada makanan. Garam juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Manfaat garam atau sodium adalah menjaga keseimbangan cairan di tubuh, dan berperandalam menjaga fungsi saraf serta otot. Namun makanan dengan kandungan garam yang tinggi cenderung membuat orang makan berlebih sehingga mengarah pada obesitas dan penyakit lainnya seperti hipertensi.

Selain itu, konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam darah. Badan kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) menganjurkan batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalahmaksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh. Oleh karenanya, pentinguntuk menjaga asupan garam agar tubuh tetap mendapatkan manfaatnya tanpamenimbulkan berbagai risiko penyakit. Menyadari pentingnya diet garam bagi kesehatan, Ajinomoto memperkenalkan kampanye “Bijak Garam”.

“Saat ini kami memiliki kampanye Bijak Garam yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak,” kata Grant Senjaya, Head of Public Relation Department Ajinomoto Indonesia.

Salah satu faktor kendala sulitnya mengurangi garam dalam masakan adalah membuat rasanya tetap lezat dan tidak hambar. Kampanye “Bijak Garam” ini bisa menjadi solusi cermat dalam mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.

Mengurangi asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu umami seperti MSG. Jadi, jika tetap ingin makanan yang dikonsumsi memiliki rasa yang enak, namun sekaligus ingin mengurangi garam, cara ini sangat cocok. Kandungan sodium pada MSG hanya 1/3 dari kandungan sodium pada garam biasa, dan juga sudah banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan penggunaan MSG bermanfaat untuk membantu mengurangi asupan garam sekaligus menjaga kelezatan makanan.

Pentingnya bijak dalam mengatur asupan garam kami gaungkan juga melalui www.dapurumami.com/page/bijak-garam. Selain informasi mengenai pentingnya diet garam, kami juga membagikan tips cara membuat masakan rendah garam tetap enak dan bergizi, rubrik“Tanya Nutri Expert” agar konsumen dapat mengetahui informasi gizi langsung dari ahlinya dan “Jurnal Umami” yang menjadi sarana interaktif berbagi tips, resep, dan berbagai info kuliner“.

Bumbu umami terbukti meningkatkan rasa pada makanan. Namun, penggunaan bumbu umami masih banyak diragukan karena adanya berbagai informasi salah yang beredar di masyarakat. Untuk mengatasi keraguan tersebut,

Ajinomoto mendukung PERGIZI PANGAN Indonesia dalam webinar berjudul “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?”pada tanggal 2 Februari 2022 yang menghadirkan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, seorang Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor sebagai narasumber utama guna memberikan informasi lengkap dan terpercaya seputar manfaat dan keamanan bumbu umami.

Editor : Eva Martha Rahayu

swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved