Management Strategy

Akhir Mei 2014, Ada 3 Bank Bergabung dengan E-Ticket KAI

Akhir Mei 2014, Ada 3 Bank Bergabung dengan E-Ticket KAI

Para penumpang setia KRL Commuter Line pasti sudah mempunyai kartu Multi Trip atau Single Trip yang dikeluarkan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) untuk bisa bepergian dengan kereta. Namun, seiring berjalannya waktu, pihak KCJ tentunya juga merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan kartu e-ticket untuk penumpang, sehingga mereka mengajak perbankan untuk bekerja sama.

Flazz KAI

Maka, sejak 8 Desember 2013, BCA dengan Kartu Flazz-nya juga masuk menjadi tiket elektronik (e-ticket), supaya para pemegang kartu tersebut yang juga pelanggan Commuter Line bisa menggunakannya.

Sampai pertengahan Mei 2014 ini, memang baru hanya Kartu Flazz BCA yang bisa digunakan sebagai e-ticket Commuter Line, tapi Bank Indonesia (BI) menerangkan bahwa pada akhir Mei nanti akan ada tiga bank lagi yang mengikutsertakan produk uang elektronik (e-money) masing-masing sebagai alat pembayaran di Commuter Line.

“Dalam perkembangannya, dengan penambahan jumlah penumpang KRL Commuter Line, ya penambahan kartu menjadi satu concern tersendiri. Makanya, mulai tahun lalu, BI dan KAI mengajak serta perbankan yang memiliki produk e-money berbasis chip supaya produknya itu bisa digunakan sebagai tiket elektronik KRL. Pada akhir Mei ini akan ada tambahan tiga bank lagi yang akan masuk KAI, sedangkan sekarang baru ada satu bank yang sudah eksis,” terang Susiati Dewi, Analis Senior Divisi Pengembangan Instrumen Pembayaran Bank Indonesia.

Susi menambahkan bahwa BI sebenarnya sudah membentuk bank konsorsium transportasi, yang nantinya akan menyediakan fasilitas dari produk e-money mereka untuk bisa digunakan sebagai alat pembayaran di sarana transportasi umum di Indonesia. Misalnya di Jakarta, e-money dari beberapa bank itu bisa digunakan sebagai e-ticket dari TransJakarta dan KRL Commuter Line.

“Tentunya hal seperti ini akan diikuti di kota-kota lain. Bayangan kami (ke depannya), begitu nanti ada MRT, masyarakat sudah lebih siap bertransaksi non tunai atau memakai e-money. Tapi sekarang ini penghalangnya masih sangat besar, terutama yang orang-orang tua, pasti bertanya ‘apaan ini?’, takutnya nanti malah rusak. Tapi kalau anak muda, yang sudah paham teknologi, pasti merasa pakai e-money itu keren,” ungkapnya.

BI, kata Susi, sudah mulai mencanangkan Indonesia menuju less cash society sejak tujuh tahun lalu. Tapi dengan jumlah 240 juta penduduk yang sangat tersebar dan mempunyai kultur yang berbeda-beda, menyebabkan langkah Indonesia menjadi less cash society itu memakan waktu cukup lama. Namun, BI menargetkan kira-kira 10 sampai 15 tahun dari sekarang, 85% penduduk Indonesia sudah terbiasa bertransaksi non tunai, khususnya dengan e-money.

“Bayangan kami, 10-15 tahun sejak saat ini, e-money sudah dikenal masyarakat Indonesia secara luas. Jadi kira-kira nanti di tahun 2028, 85% transaksi yang sekarang masih dilakukan tunai akan beralih ke non tunai. Bahkan kami ingin jika orang tua nanti menerima kiriman uang dari anaknya, yang misalnya bekerja di Jakarta atau luar negeri, akan memakai sarana e-money. Apalagi kalau nanti sudah didukung agen yang mumpuni, jadi dia bisa tarik tunai di kampung-kampung,” katanya.

BI juga akan berusaha menyederhanakan proses Know Your Customer (KYC) ketika nasabah mau mempunyai e-money. Karena sampai sekarang, KYC yang diterapkan pada saat pembuatan e-money sama dengan ketika nasabah membuka rekening tabungan di bank. Tapi BI akan membuat Surat Edaran (SE), yang akan keluar akhir Mei ini, mengenai e-form, yang merupakan aturan penyederhanaan dari prosedur atau proses KYC itu.

“PBI soal e-money sebenarnya sudah disahkan, yakni PBI Nomor 16/8/PBI/2014 tertanggal 8 April 2014. Tapi kita masih menunggu dari sisi OJK, karena tentu saja mobile banking juga termasuk Digital Financial Services (DFS) dari sisi uang elektronik yang bukan simpanan, jadi harus ada pelengkapnya yang berupa simpanan. Dengan ini, kami berharap transaksi sistem pembayaran, tunai dan non tunai, bisa sebesar 1,8 kali PDB di akhir 2014,” ucapnya.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved