Management Editor's Choice Strategy

Antonius Kosasih: Inilah Kualifikasi CFO Ideal

Antonius Kosasih: Inilah Kualifikasi CFO Ideal

Seperti apa sosok Direktur Keuangan yang ideal? CEO PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Antonius Kosasih bersedia membaginya untuk Anda. Sosok CFO yang ideal adalah mereka yang mengerti bisnis.

Menurut dia, pemimpin bisnis yang baik harus menguasai, setidaknya mengerti beberapa urusan sekaligus. Pertama, segala hal yang terkait bisnis. Kedua, masalah keuangan. Ketiga, masalah hukum. Keempat, teknik berkomunikasi massa/media, apalagi jika pekerjaan berhubungan dengan publik. Terakhir, urusan sumber daya manusia.

“Saya dari dulu memposisikan diri saya sebagi finance leader yang mengerti bisnis atau business leader yang mengerti finance. Eksekutif bisnis yang mengerti keuangan atau eksekutif keuangan yang mengerti bisnis,” kata pria yang bernama lengkap Antonius Nicholas Stephanus Kosasih ini.

CEO PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Antonius Kosasih

CEO PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Antonius Kosasih

Mantan CFO Perhutani itu menilai CFO yang ada sekarang jauh lebih pintar dibandingkan generasi sebelumnya. Semakin muda usianya, semakin tinggi pula kemauan untuk mempelajari hal-hal baru di bidang keuangan dan bisnis. Tantangan terbesar jelas bukan bagaimana mengelola keuangan perusahaan.

“Tapi, bagaimana mengajak orang-orang mengerti apa yang mereka kerjakan. Akan beda kalau misalnya direktur keuangan bisa menjelaskan dengan bahasa sederhana tentang kondisi perusahaan, bisnisnya seperti apa, dan bagaimana kondisi keuangan perusahaan,” kata pria kelahiran Jakarta, 12 Juli 1970 itu.

Pehobi menyelam di laut ini mencontohkan saat dirinya masih menjabat Direktur Keuangan Perhutani mampu mengajak karyawan untuk melakukan penghematan untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan. Caranya adalah dengan berkata jujur kepada karyawan.

“Sekarang, kita punya uang sekian miliar, yang dikeluarkan untuk gaji sekian miliar. Kalau tidak berbuat sesuatu segera, keuangan perusahaan akan terganggu. Kalau hemat pendanaan kan hemat pengeluaran. Begitu mereka tahu, mereka melakukan dengan sukarela,” ujarnya.

Antonius menjelaskan, teknik berkomunikasi kepada banyak orang justru menjadi masalah terbesar seorang CFO. Dengan kata lain, seorang direktur keuangan harus jago berkmunikasi disamping sebagai pengatur keuangan dan bisnis perusahaa.

“Sebagai CFO, saya pernah mengembalikan kerugian perusahaan menjadi untung dengan investasi yang aman. Waktu itu Perhutani merugi di tahun 2009. Saya menerapkan kebijakan dan prinsip kehati-hatian. Akhirnya, dari yang semula rugi menjadi untung,” katanya. (Reportase: Lia Amelia Martin)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved