Management

Apple Bangun Pusat Inovasi di Indonesia

Oleh Admin
Apple Bangun Pusat Inovasi di Indonesia

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambut baik sekaligus mendukung rencana raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, yang akan membangun pusat inovasi di Indonesia. Dia berharap, langkah Apple tersebut dapat memacu tingkat komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri.

“Mereka sudah menyatakan komitmennya untuk membangun innovation center. Upaya mereka ini juga ada kaitannya dengan rencana masuknya produk Apple ke Indonesia. Dengan itu, akan ada pengembangan software dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” ujar Airlangga.

Source: http://smart-money.co/bisnis/dalam-dua-pekan-toko-aplikasi-apple-hasilkan-us1-1-miliar

Source: http://smart-money.co/bisnis/dalam-dua-pekan-toko-aplikasi-apple-hasilkan-us1-1-miliar

Airlangga mengatakan pusat inovasi Apple itu akan dibangun di tiga lokasi. Tujuannya, untuk menciptakan teknologi digital terbaru, termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai produksi mereka. “Ini hal positif karena pembangunannya akan melibatkan tiga lokasi research and development di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Airlangga, Apple melihat potensi pasar yang cukup besar di Indonesia. Lima tahun terakhir, jumlah pelanggan telekomunikasi seluler meningkat empat kali lipat, yakni dari 63 juta pelanggan menjadi 211 juta pelanggan. Bahkan, jumlah telepon selular yang beredar di Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta unit.

Selain itu, Airlangga berujar, pembangunan pusat inovasi tersebut merupakan respons positif Apple terkait dikeluarkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Telepon Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.

Menurut data Kementerian, pada 2014, importasi telepon seluler mencapai 57,7 juta unit, importasi komputer genggam mencapai 59 ribu unit, dan importasi komputer tablet mencapai 5,7 juta unit. Pada 2015, importasi produk-produk tersebut menurun karena mulai tergantikan oleh produk hasil perakitan di dalam negeri.

Importasi telepon seluler pada 2015 hanya mencapai 33 juta unit, importasi komputer genggam mencapai 18 ribu unit, dan importasi komputer tablet mencapai 4 juta unit. Saat ini, sudah terdapat 17 industri manufaktur yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam, dan komputer tablet.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved