Management Strategy

Dapat Izin, Bank Mandiri Kirim Tim ke Malaysia

Dapat Izin, Bank Mandiri Kirim Tim ke Malaysia

PT Bank Mandiri Tbk telah mendapatkan izin pembukaan cabang di Malaysia. Hal ini dikemukakan Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Dato’ Haji Muhyiddin Bin Haji Mohd Yassin. “Mereka kalau mau membuka cabang tidak dilarang lagi, sudah disetuji. Bank-bank Malaysia, seperti CIMB agresif. Bank lain yang berminat boleh datang. Dalam konteks globalisasi, kita harus membuka diri. Tidak boleh disekat,” katanya.

Wakil PM Malaysia Tan Sri Dato' Haji Muhyiddin Bin Haji Mohd Yassin (Foto: iST)

Wakil PM Malaysia Tan Sri Dato’ Haji Muhyiddin Bin Haji Mohd Yassin (Foto: iST)

Namun, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin masih ingin memperjelas izin tersebut. Perseroan akan mengirim tim ke Malaysia pada Mei mendatang untuk melakukan negosiasi untuk menindaklanjuti pemberian izin tersebut. “Kalau sudah dibuka harus ada hitam di atas putih. Ada MoU (memorandum of understanding). Mereka bisa membuka cabang ratusan (di Indonesia), tetapi kita dibatasi (mau buka cabang di Malaysia). Harus equal,” katanya di ajang World Economic Forum on East Asia.

Bank Mandiri memang telah lama memendam hasrat untuk membuka cabang di Malaysia. Lima tahun sudah mereka mengajukan izin, namun hingga saat ini rencana tersebut belum terealisasi. Wajar kalau bank pelat merah ini curhat kepada anggota Komisi XI DPR. Padahal, bank-bank dari negara tetangga sudah punya banyak cabang di Indonesia. Jumlah cabangnya bahkan jauh lebih banyak daripada di negara asalnya.

“Boleh masuk kalau cabang hanya satu, ATM berbatas. Bolehnya apa saja. Tapi-nya apa saja harus sesuai dengan yang diharapkan Bank Mandiri juga. Rencana kami membuka 20 cabang dan 25 ATM di Malaysia,” katanya.

Executive Director Mandiri Institute, Destry Damayanti mengatakan, pasar Indonesia memang jauh lebih menarik untuk bank-bank asing. Rasio kredit terhadap PDB masih di kisaran 30%, sementara Filipina sudah hampir 100%, Vietnam sudah di atas 100%. “Market mereka sudah jenuh. Sementara, di Indonesia, ruang untuk tumbuh masih sangat besar,” katanya.

Kebijakan perbankan yang relatif bebas di Indonesia membuat bank-bank asing dengan mudah mendirikan banyak cabang. Selama kurun 1999-2013, kepemilikan asing baik campuran maupun murni asing di sisi dana maupun kredit meningkat tajam. Dengan membeli bank lokal mereka bisa berlaku layaknya bank lokal. Di Indonesia, lanjutnya, hanya 68 bank saja dari 120 bank yang ada dimiliki orang asli penduduk Indonesia. Sisanya, merupakan bank asing dan bank campuran. “Kalau kita petakan, dari 17.326 cabang yang ada di Indonesia, 43% adalah bank asing dan campuran sebanyak 7.982 cabang dan sisanya 9.344 milik bank lokal,” katanya.

Data Jumlah Jaringan Bank Asing di Indonesia


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved