Management zkumparan

Bankir Jebolan Grup Mandiri Fokus Terapkan GCG

Ilustrasi transaksi di atm bank Mandiri

Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance Mas Achmad Daniri mengapresiasi langkah-langkah konkret yang dilakukan manajemen Grup Bank Mandiri sehingga berhasil menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dalam membentuk para bankir menjadi pribadi yang berdedikasi, loyal dan berdaya saing sehingga dapat ditempatkan di mana saja.

Daniri menyebutkan bahwa kinerja Bank Mandiri dapat disejajarkan dengan bank-bank asing papan atas yang beroperasi di negeri ini karena telah menjadi candradimuka para bankir di Indonesia. “Good Corporate Governance yang diterapkan di Bank Mandiri tetap dijadikan sebagai rujukan meskipun mereka pindah ke tempat lain. Zaman dulu, Citibank dijadikan sebagai candradimuka bagi para bankir, sekarang Bank Mandiri menjadi seperti Citibank. Jebolan Bank Mandiri dipakai bank-bank lain, bahkan di perusahaan nonbank,” kata Daniri di Jakarta, pada Jumat (4/9/2020).

Menurut Daniri, di Bank Mandiri juga terdapat subsidiary governance – induk dan anak perusahaan – yang tertata dengan baik sehingga menyatu dengan semangat kerja di institusi itu. “Sebab banyak anak dan cucu perusahaan ada di Bank Mandiri. Mereka secara khusus membuat semacam pedoman subsidiary governance yang kemudian disahkan pada RUPS Bank Mandiri. Dan, ini tertata dengan baik,” jelas dia.

Bank Mandiri sebagai bank milik pemerintah dinilai sukses menjadi modern dan sekaligus juga sebagai center of excellence. Dia menambahkan, apabila mengikuti Undang Undang Perseroan Terbatas (UU PT), filosofinya adalah separate entity, pengelolaan dan aset perusahaan diatur secara terpisah supaya perusahaan mengatur dirinya sendiri. “Berarti bagus pola pengaturan Bank Mandiri sehingga solid. Kemana pun mereka pergi, pengaturannya tetap sama dan solid,” jelas Daniri.

Sebelumnya diberitakan Menteri BUMN Erick Tohir menunjuk Dirut Bank Mandiri Tbk Royke Tumilaar menjadi Dirut Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. Hal itu karena pertimbangan di tengah pandemi Covid-19, isu keuangan dan perbankan sangat penting. “Jangan sampai nanti ada bank Himbara yang dalam kondisi sekarang, performance-nya menurun. Itu kuncinya manajemen,” ujar Erick.

Para bankir Bank Mandiri saat ini menempati posisi penting di sejumlah Bank Himbara dan perusahaan milik pemerintah. Contohnya, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso, Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala Mansury, dan terakhir Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dipercayakan kepada Royke Tumilaar.

Selain Royke Tumilaar, ada juga diaspora Bank Mandiri yang ditugaskan di BNI yaitu, Silvano Rumantir (Direktur Corporate Banking), David Pirzada (Direktur Manajemen Risiko), Muhammad Iqbal (Direktur Bisnis UMKM), Novita Widya Anggraini (Direktur Keuangan). Sedangkan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terdapat tiga bankir jebolan Bank Mandiri, yaitu Sunarso sebagai Direktur Utama, Agus Sudiarto (Direktur Manajemen Risiko), Handayani (Direktur Konsumer).

Sementara itu, di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sedikitnya ada empat bankir Bank Mandiri yang dipercayakan untuk menduduki posisi puncak. Mereka adalah Pahala Mansyuri selaku Direktur Utama, Setyo Wibowo (Direktur Enterprise Risk, Big Data & analytic), Jasmin (Direktur Distribusi dan Ritel Funding) dan Nixon Napitupulu (Direktur Keuangan).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved