Management Strategy

Benahi HR, Moratelindo Gandeng Mercer

Benahi HR, Moratelindo Gandeng Mercer

PT Moratelematika Indonesia (Moratelindo) dan mitranya, Ketrosden Triasmitram baru saja memenangkan tender Palapa Ring untuk Paket Barat. Mereka berkewajiban membangun jaringan kabel serat optik sepanjang 2.000 km.

Sukses ini tak terlepas dari keberhasilan mereka mengembangkan sumber daya manusia. Kalau dulu program pelatihan karyawan belum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kini semuanya sudah tertata dengan baik.

“Sejak saya menjadi Head HR, perlahan-lahan kami benahi dengan baik. Kami menggandeng konsultan yakni Mercer dengan investasi sekitar Rp 1 miliar,” kata Head of HR & GA Division Moratelindo, Agung Santoso.

Menurut dia, tantangan terbesar dalam pengembangan karyawan adalah proses perubahan paradigma. Banyak karyawan lama yang merasa proses training dan bekerja sesuai Key Performace Index hanya membuang-buang waktu. “Padahal, dengan KPI semua bisa diterapkan dan diukur sejauh mana kemampuan mereka dalam bekerja,” katanya.

moratelindo

Dengan demikian, perusahaan lebih mudah memantau performa karyawannya. Jika sudah saatnya promosi jabatan, sekelompok karyawan pilihan akan masuk talent pool. Kinerja mereka akan di-review setiap saat, sehingga tidak ada pemilihan berdasarkan kedekatan dengan pihak-pihak tertentu. “Semua karyawan harus punya standar dan perlakuan yang sama,” ujarnya.

Kerja sama dengan Mercer dimulai September 2014 lalu dengan kontrak berdurasi enam bulan. Hasilnya, performa perusahaan jauh lebih bagus dengan adanya KPI dan saat ini sedang menyiapkan struktur penggajian.

“Dengan sistem sekarang jauh lebih efektif. Teman-teman di HR tugasnya kini lebih mudah. Jika ada kebutuhan pelatihan, kami bisa men-develop dengan mudah. Termasuk dalam KPI mereka bisa memasukkan data dan melakukan review selama jangka waktu yang diinginkan,” katanya.

Selama ini, setiap karyawan baru di Moratelindo harus mengikuti pelatihan awal. Isinya pengenalan perusahaan, seperti pengetahuan produk dan proses bisnisnya. Jika tidak lulus, tidak bisa lanjut ke jenjang berikutnya, yakni pelatihan managing people dan problem solving. Setiap proses pelatihan memakan waktu satu tahun.

Ketentuan training untuk karyawan dilakukan selama 16 jam dalam 1 tahun. Untuk level supervisor bisa 34 jam dalam 1 tahun. Itu yang akan menjadi bagian dari performance mereka. Jika tidak bisa mengikuti proses tersebut, tidak bisa dipromosikan.

“Untuk transformasi people development-nya lebih kepada cara kami me-maintain merek dengan melakukan assessment center yang sudah berjalan sejak 2015. Ini cara kami untuk mendapatkan talent bagus agar mudah dikembangkan untuk kebutuhan perusahaan,” katanya. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved