Management Strategy

BI: Indonesia Surganya Bank Asing

Oleh Admin
BI: Indonesia Surganya Bank Asing

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan ada gap atau kesenjangan antara Indonesia dan Malaysia di bidang perbankan. Jumlah kantor yang dimiliki bank Malaysia di Indonesia mencapai 1.456 cabang dengan 4.317 anjungan tunai mandiri (ATM). “Sedangkan bank asal Indonesia yang beroperasi di Malaysia hanya satu cabang dan satu ATM,” katanya dalam rapat bersama anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.

Begitu juga dengan Singapura. Agus menjelaskan, ada sekitar 2.167 kantor cabang bank asal Singapura yang beroperasi di Indonesia. Sedangkan bank Indonesia yang beroperasi di Singapura hanya satu kantor cabang. “Ini kan gapnya besar,” ucapnya. Menurut Agus, Indonesia akan mengikat diri dengan negara-negara ASEAN, agar ketimpangan dengan Malaysia dan Singapura bisa berkurang.

Kantor Bank Indonesia

Kantor Bank Indonesia

Pemerintah yang diwakili Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Perdagangan meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk meratifikasi protokol ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) paket keenam. “Kalau melihat peran BI dan OJK dalam AFAS ini, kami juga menyelesaikan ASEAN Banking Integrating Free World,” ujar Agus.

Menurut dia, jika ASEAN ingin melakukan integrasi di bidang keuangan, perbankan adalah bidang yang paling perlu menjadi perhatian. “Kami ingin menyampaikan, dalam AFAS, kami melakukan integrasi sistem perbankan di ASEAN,” tuturnya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia telah meratifikasi lima paket AFAS. Paket keenam yang mereka ajukan adalah paket kelima dengan perubahan. “Yaitu Indonesia menambahkan Makassar sebagai salah satu kota di mana bank dari ASEAN boleh membuka cabangnya, sehingga jumlah total bank dari ASEAN yang boleh membuka cabangnya di Indonesia menjadi sebelas kota,” ucap Bambang.

Pada protokol keenam, komitmen yang diberikan negara ASEAN lain lebih besar dibanding komitmen Indonesia. Contohnya, Malaysia memberi akses profesional di sektor asuransi dan membuka akses pasar untuk sektor asuransi syariah. Thailand menambah batas pemegang asing untuk jasa asuransi. Myanmar membuka akses pasar jasa keuangan seperti intermediasi. Ada pula Brunei Darussalam yang membuka akses untuk sektor perbankan dan Kamboja di sektor sekuritas.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved