Management Trends

Cabot Corporation Tambah Kapasitas Produksi 80.000 Ton

Prosesi peletakan batu pertama dalam proyek perluasan fasilitas produksi carbon black di Indonesia oleh Carbot Corporation.

Produsen karbon hitam, Cabot Corporation memperluas ekspansi produksi di Cilegon, Banten. Cabot akan menambah kapasitas produksi sekitar 80.000 metrik ton yang ditargetkan akan selesai pada 2021.

Perluasan fasilitas produksi ini merupakan bagian dari proyek peningkatan kapasitas dan debottlenecking global yang telah diumumkan pada Mei 2018.

Bart Kalstein, Senior Vice President dan President Reinforcement Materials, menyampaikan, investasi senilai Rp 1,3 triliun tersebut dilakukan menyusul tingginya permintaan konsumen di Indonesia dan Asia Tenggara yang meningkat 4-5% setiap tahunnya.

“Kami bangga atas kemajuan yang telah dibuat dalam proyek perluasan kapasitas hingga saat ini. Kami berharap untuk menyelesaikan investasi tambahan atas teknologi terkini Cabot, yang akan memungkinkan terus menjadi penyedia carbon black berkualitas tinggi yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan di pasar Asia Tenggara yang terus meningkat,” ujarnya saat ground breaking ceremony di Cilegon, Banten, Kamis (21/11/2019).

Hasil produksi Cabot, menurut Bart, akan dipasok sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri ban dan karet, serta karbon khusus di seluruh dunia.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir dalam peresmian mengatakan, ekspansi pabrik tersebut diharapkan bisa memenuhi permintaan pasar Indonesia yang mencapai 230 ribu ton per tahun.

“Dari kebutuhan itu 70% nya masih diimpor dari berbagai negara termasuk Cina dan India. Dengan ekspansi ini kita harapkan Indonesia akan mampu melakukan subtitusi impor Carbon Black sebesar 90.000 ton per tahun dengan nilai Rp 1,5 triliun per tahun,” ujarnya.

Menurut Agus, sektor industri dituntut untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional karena sektor industri berperan penting dalam menciptakan nilai tambah, perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, ia berharap agar proyek ini lebih mengutamakan penggunaan komponen dan tenaga kerja dalam negeri. “Penyerapan tenaga kerja diharapkan 100% dari Banten sehingga mengurangi angka kemiskinan di Banten,” lanjutnya.

Ia menyebut, sampai dengan triwulan II 2019, kontribusi sektor industri pengolahan non-migas merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB nasional yang mencapai angka 17,36% atau sekitar Rp 509,38 triliun. Untuk kontribusi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia pada 2018 mencapai Rp 166,89 triliun dan triwulan II 2019 sebesar Rp 63,88 triliun.

Adapun nilai ekspor industri kimia pada tahun 2018 sebesar US$ 8,79 miliar, sedangkan nilai impor bahan kimia mencapai US$ 22,54 miliar dengan total investasi di sektor industri kimia mencapai Rp 26,2 triliun.

Didirikan pada tahun 1882, Cabot Corporation merupakan perusahaan bahan kimia khusus untuk industri global, yang berkantor pusat di Boston, Massachusetts. Produk utamanya adalah rubberand khusus karbon hitam, karbon aktif, pewarna inkjet, masterbatch dan senyawa konduktif, silica fume, dan aerogel.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved