Management Strategy

Cara BNI Bantu Pemerintah Tarik Asing

Oleh Admin
Cara BNI Bantu Pemerintah Tarik Asing

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan sebuah kawasan industri khusus atau industrial estate dengan luas hingga 1.000 hektar di Karawang, Jawa Barat untuk pebisnis Jepang yang ingin merelokasi usahanya ke Indonesia. Langkah ini menjadi salah satu upaya BNI dalam membantu pemerintah untuk menarik investasi asing ke Indonesia dan membuka lapangan kerja baru.

Industrial estate yang disiapkan BNI ini diklaim memiliki berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh investor asal Jepang. Kawasan ini akan terintegrasi dengan berbagai fasilitas penunjang, mulai akses ke pelabuhan laut, akses jalan menuju lokasi, dan ketersediaan tenaga kerja.

BNI juga berharap mendapatkan dukungan dari pemerintah, khususnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk menyediakan pusat layanan terpadu untuk menampung proposal investasi dari pengusaha-pengusaha Jepang ini.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengaktifkan kantor pemasaran di Osaka, Jepang.

Menurut Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, potensi investasi dan penciptaan kerja dari investor Jepang ini cukup menjanjikan karena setidaknya ada 1.000 nasabah bank-bank regional Jepang (JRB) yang sangat berminat merelokasi bisnis mereka ke Indonesia. Atas dasar itu, BNI telah menyiapkan sebuah unit khusus, yaitu disebut Japan Desk, yang dapat melayani niat relokasi bisnis mereka sekaligus membantu pengurusan perizinan investasinya di Indonesia. “Model pengembangan bisnis yang diterapkan Japan Desk ini akan kami gunakan juga untuk wilayah lain, termasuk di Timur Tengah,” ungkap Gatot, dalam siaran pers.

Dengan adanya Japan Desk ini, BNI melaju cepat dalam meningkatkan hubungan bisnisnya di Jepang, sehingga hingga saat ini sudah ada 46 JRB yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BNI, disamping kerja sama dengan JBIC (Japan Bank for International Corporation). BNI menilai keinginan 1.000 pengusaha Jepang untuk merelokasi bisnisnya ke Indonesia perlu dijembatani agar benar-benar terealisasi.

“Kami berinisiatif untuk memberikan berbagai fasilitas yang dapat membantu para nasabah JRB tersebut merelokasi usahanya ke Indonesia, baik pemberian kredit rupiah; mengalirkan informasi lengkap tentang kondisi perekonomian Indonesia; kondisi iklim investasi di Indonesia; hingga membantu menyelesaikan perizinan usaha di Indonesia. BNI menjaga nasabah JRB yang ada di Indonesia agar tidak berpindah ke bank-bank besar Jepang yang sudah ada di Indonesia. Setidaknya ada 100-150 nasabah bank-bank regional Jepang yang ada di Indonesia, dan sudah menanamkan modal setidaknya US$ 75 juta hingga saat ini,” terang dia.

Untuk diketahui saja, kehadiran BNI di Jepang sudah berlangsung lama. Bank BUMN ini telah ada di Jepang sejak dibangunnya Kantor Perwakilan di Tokyo pada 1 Desember 1959. Pada tahun 1968, status kantor perwakilan BNI itu ditingkatkan menjadi Kantor Cabang.

BNI Tokyo membawa misi untuk menjembatani Indonesia dengan Jepang, seperti tercermin dari perannya sebagai penghubung, khususnya bagi perusahaan-perusahaan Jepang berskala kecil-menengah yang berinvestasi di Indonesia. Beragam produk BNI sudah dapat diberikan di Kantor Cabang Tokyo saat ini, mulai dari Layanan Kiriman Uang, Tabungan, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Trade Finance, dan produk-produk Tresuri.

Gatoet Gembiro Noegroho, Pemimpin Cabang BNI Tokyo, menyebutkan, BNI Tokyo telah menyalurkan kredit senilai Rp 400 miliar pada tahun 2012 kepada pengusaha Jepang yang memiliki keterkaitan bisnis dengan Indonesia. Pada tahun 2013, BNI menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 700 miliar. “Secara perlahan, pembiayaan kami mengalami kenaikan, seiring dengan bertambahnya pengusaha Jepang yang berhubungan dengan Indonesia. Kami akan terus meningkatkan kredit tersebut,” ujarnya.

Menurut Gatoet, potensi pembiayaan kepada pengusaha Jepang cukup besar, sehingga perseroan akan menggarap secara serius bisnis ini. Di mana, BNI akan membidik pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Jepang yang menjadi pemasok perusahaan-perusahaan besar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved