PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) baru saja membentuk corporate university. Tepatnya, wadah ini lahir di bulan November 2012. Sekalipun baru, PLN mengklaim, corporate university berhasil memenuhi kebutuhan perusahaan.

“Jadi, kalau corporate university ini wahana pembelajaran untuk pegawai yang programnya itu link dengan strategic corporate,” jelas Suharto, Chief Learning Officer PLN Corporate University, di sela-sela acara 3rd Asia Corporate University Summit 2013, di Jakarta.

Diskusi 3rd Asia Corporate University Summit 2013, di Jakarta, Kamis (21/3/2013).

Suharto menjelaskan ada dua hal yang mendorong lahirnya corporate university di tubuh PLN. Pertama, learning center belum bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh bisnis perseroan. Karena kondisi itu, bisnis PLN pun sempat mendorong berlangsungnya pelatihan-pelatihan yang sifatnya in-house.

Pendorong yang kedua adalah masalah performance. Maksudnya, pelatihan yang dilakukan kepada para pegawai PLN ternyata belum membuahkan hasil yang signifikan, misalnya saja, performance unit bisnis tidak naik sesuai yang diharapkan dan pendapatan yang naik tapi tidak banyak. Oleh karena itu, pelatihan pun diharapkan tidak hanya kepada kompetensi tetapi juga bisa berdampak pada bisnis perseroan.

“Kemudian kami coba bagaimana me-link-kan kebutuhan bisnis dengan learning center, dan jawabannya corporate university,” tegas Suharto.

Namun demikian, kata dia, tidak mudah dalam membangun corporate university. Perlu beberapa kali pertemuan untuk meyakinkan jajaran direksi perseroan. Para pimpinan diyakinkan bahwa corporate university sudah terbukti berhasil di banyak perusahaan. Sekarang ini, kata dia, sudah ada lebih dari 4.000 perusahaan yang menerapkan corporate university di dunia. Namun, di Indonesia, baru sekitar 10 perusahaan yang mempunyai corporate university. “Tapi, kami juga melakukan pertemuan berapa kali, dan juga memberikan kesiapan kepada learning center,” imbuh dia.

Suharto mengatakan, corporate university ini diutamakan untuk pegawai-pegawai PLN. Dan tidak menutup kemungkinan, ada pegawai di luar PLN, yakni mitra kerja dari perseroan, yang juga dilatih melalui corporate university.

Sekalipun baru, corporate university milik PLN dinilai sudah membuahkan hasil atau memenuhi kebutuhan perusahaan. Disebutkan Suharto, ada tiga kunci dibalik kesuksesan tersebut. Kunci tersebut adalah di sisi merek, software, dan hardware. “Ketiga, dari sisi hardware atau infrastruktur. Ini menjadi tuntutan karena perubahan teknologi yang sedemikian cepat harus ada di corporate university. Ini tidak mudah karena peralatan PLN kan besar-besar. Tidak ada jalan lain, ya kita harus siapkan,” tandasnya. (EVA)