Management Trends

Dana Tax Amnesty Masuk Investasi Sektor Riil di Kuartal II 2017

Dana Tax Amnesty Masuk Investasi Sektor Riil di Kuartal II 2017

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, mengatakan, hasil dari tax amnesty baru bisa dirasakan manfaatnya di sektor riil pada kuartal II tahun 2017 mendatang. Hal itu dikarenakan, dana yang terkumpul dari program tersebut harus melewati beberapa proses diantaranya masuk ke 18 bank persepsi yang ditunjuk pemerintah. “Nah, uang dari bank itu mengalir ke sektor riil mungkin butuh waktu 6 sampai 9 bulan,” ujarnya. Menurut Thomas, tenggang waktu 6- 9 bulan itu wajar karena untuk bisa digunakan sebagai investasi, dana-dana tersebut harus di buatkan perencanaan bisnisnya (business plan) terlebih dahulu.

thom-lembong-bkpm-img_20161006_092523

Soal pertumbuhan investasi kuartal III tahun 2016 yang melambat, Thomas memaklumi sebab menurutnya sebagian besar pengusaha dan investor sedang fokus mengikuti program tax amnesty tersebut. “Saya sangat memaklumi bahkan mendukung, kalau semua pengusaha dan investor mau fokus dulu ke tax amnesty ini, sehingga implikasinya investasi melambat,” ujarnnya. Tetapi ia optimis target investasi tahun 2016 akan tetap tercapai dan tahun 2017 nanti pertumbuhannya bisa mencapai 12- 14 %

Thomas juga menjelaskan, sektor yang nampaknya akan tumbuh lebih prospektif adalah sektor jasa, sedangkan sektor manufaktur nampaknya kurang bisa memberikan nilai tambah bagi masyrakat. Menurutnya, produk hasil manufaktur seperti ponsel pintar yang saat dijual dengan kisaran harga Rp1 juta – Rp8 juta bisa menurun 50 % dalam kurun waktu 5 – 7 tahun mendatang, sedangkan jasa akuntan atau jasa perbankan feenya akan terus naik. “Saat pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 5 % setiap tahun sektor jasa bisa mencapai 8 % per tahun paling tinggi diantara sektor lainnya,” jelasnya.

Tak hanya soal nilai tambah, sektor manufaktur juga mulai diterpa isu mekanisasi dimana setengah dari pekerjaan dalam industri tersebut yang dikerjaan oleh tenaga manusia akan digantikan dengan robot atau mesin demi efisiensi. Dengan demikian, menurut Thomas, tenaga kerja manusia di masa depan akan lebih diarahkan ke sektor jasa dan industri kreatif.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved