Management Strategy

Dana US$250 Juta Disalurkan 14 Bank untuk Pembangunan Infrastuktur

Dana US$250 Juta Disalurkan 14 Bank untuk Pembangunan Infrastuktur

photo

Infrastructure Finance Corporation (IFC), anggota grup Bank Dunia bersama 14 bank, dipimpin oleh Standard Chartered Bank (SCB) dan Deutsche Bank menggelontorkan dana pinjaman bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Jumlah dana tersebut adalah US$250 juta untuk meningkatkan infrastruktur di Indonesia yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Sukatmo Padmosukarso, Presiden Direktur IIF, menyebutkan, kerja sama pembiayaan ini merupakan kerja sama yang baru pertama kali dilakukan. Ia berharap,”Pembiayaan ini akan mendorong investasi di bidang infrastruktur dan membantu mendiversifikasi pembiayaan kami.”

Sebagai lembaga pembiayaan infrastruktur, IIF telah menyalurkan dana bagi pembangunan berbagai sektor, baik jalan tol, pemancar telekomunikasi, hydropower maupun power plant. Jumlah yang sudah disalurkan hingga saat ini mencapai US$ 204 juta dan diharapkan terus meningkat hingga US$ 377 juta sampai dengan akhir tahun.

Peter Heidinger, Global Head of Financial Institutions Standard Chartered Bank, mengatakan bahwa pihaknya bangga mampu berkontribusi bagi pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia melalui IIF.

Menurut Sukatmo, pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur amatlah penting. “Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6% akan sulit dicapai tanpa pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Investasi bagi perkembangan infrastruktur di Indonesia baru berjumlah 3% dari GDP, jauh dari India yang mencapai 7,5% dan China 10%. Di samping itu, pada 2012, sekitar 30% masyarakat Indonesia belum memperoleh akses terhadap listrik. IIF berharap pembiayaan infrastruktur dapat mempercepat pembangunan.

Lebih lanjut, mengenai dana US$ 250 juta yang digelontorkan 14 bank Sukatmo menjelaskan masih dilakukan pembicaraan mengenai sektor yang akan disasar. Menurut keterangannya, pembiayaan ini akan ditujukan bagi pembangunan infrastruktur di bidang transportasi, energi dan juga telekomunikasi. Sukatmo juga menyebutkan pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan Pelindo terkait dengan pembangunan di sektor transportasi. Ia optimis, dana ini akan cepat terserap dalam kurun 1,5 sampai dua tahun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved