Management

Diajeng Lestari, Gandeng Desainer Lewat Hijup Power House

Diajeng Lestari, Gandeng Desainer Lewat Hijup Power House

Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Negeri dengan penduduk terbesar ketiga di dunia ini seharusnya bisa menjadi kiblat busana muslim sedunia. Inilah yang mendasari misi Hijup untuk membuat Hijup Power House. CEO Hijup, Diajeng Lestari menuturkan, Hijup Power House akan menjadi wadah bagi desainer berbakat untuk menghasilkan karya-karya terbaiknya.

“Kami fokus bantu desainer yang tidak memiliki capital. Kami support mereka dengan menghubungkan ke manufaktur. Setelah bergabung dengan Hijup, mereka dapat membuka konveksi dan memiliki beberapa orang karyawan. Saat ini, kami punya 120 orang karyawan, kami memulainya dengan hanya 3 orang karyawan,” katanya.

Menurut dia, busana muslim yang dikenakan harus fashionable dan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas. Dengan demikian, pengguna akan merasa nyaman dan lebih percaya diri. Ini tentunya sejalan dengan misi mengajak para wanita muslimah untuk menutup auratnya dengan baik dan benar sesuai petunjuk Al-Quran dan Hadist. Sejak berdiri 2011, e-commerce fashion muslim ini sudah mengirim produknya ke 51 negara.

“Paling banyak, Malaysia, Singapura, ada juga Eropa. Sebanyak 60% masih Indonesia, 40% keluar negeri. Mayoritas ke Singapura (10-15 persen) dan Malaysia (10 persen). Sisanya, ke Brunei, Inggris, Amerika Serikat,” ujar dia.

Diajeng menjelaskan, visi Hijup adalah menjadi Islamic Fashion Center di dunia pada 2020 mendatang. Itulah kenapa mereka rajin mengikuti event nasional maupun internasional untuk mengharumkan nama Hijup. Selain mengikuti Indonesia Fashion Week 2015 lalu, Hijup juga ikut berpartisipasi di International Fashion Showcase di London Fashion Week 2016.

“Juga Global Islamic Economy Summit 2015 sebagai panelis di Islamic Art and Fashion. Saat ini, pesaing mereka lebih banyak dari luar negeri seperti Turki, Dubai, dan lainnya. Kami bersinergi dengan banyak desainer skala UKM hingga besar,” tutur dia.

Dengan model bisnis B2B2C, lanjut dia, Hijup menerapkan sistem konsinyasi atau bagi hasil jika ada produk yang terjual. Mereka hanya membeli putus satu produk yani dari desainer ternama, Dian Pelangi. Upaya menggandeng banyak desainer juga bertujuan untuk membuka pasar baru karena setiap desainer memiliki pelanggan yang loyal. Sehingga, pelanggan lamanya akan menjadi pelanggan baru Hijup. (Reportase: Tiffany Diahnisa)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved