Management Strategy

Dian: XL Fokus pada Bisnis Data

Dian: XL Fokus pada Bisnis Data

PT XL Axiata Tbk memiliki nakhoda baru, yakni Dian Siswarini. Sebagai pucuk pimpinan, beban jebolan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung ini terbilang sangat berat. Apalagi, Hasnul Suhaimi mengakhiri kepemimpinannya di XL dengan prestasi cukup gemilang. Namun, Dian sudah punya strategi jitu untuk mendongkrak performa operator telekomunikasi asal Malaysia tersebut. Melihat bisnis SMS dan suara (voice) sudah semakin ditinggalkan, XL akan fokus mengembangkan bisnis data. “Melihat perkembangan industri telekomunikasi sekarang, kami akan fokus pada bisnis data dan segmented approach. Orang kini lebih banyak menggunakan Whatsapp untuk berkomunikasi ketimbang lewat SMS atau bicara,” katanya.

Menurut dia, telekomunikasi sebelumnya adalah soal pertukaran informasi dan komunikasi. Namun, sekarang lebih luas lagi, digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia, seperti belajar, belanja, bergaul, dan sebagainya. Untuk itulah visi XL ke depan adalah membawa masyarakat Indonesia ke arah dunia digital, dengan cara berusaha memenuhi kebutuhkan pemerintah dan komunitas. Dengan begitu, keuntungan akan datang dengan sendirinya. “Dalam berbisnis, kami mencari profit. Nah, profit tadi adalah hasil dari pemenuhan kebutuhan pelanggan dari sisi kebutuhan digital mereka,” katanya.

Direktur Utama XL Axiata Tbk, Dian Siswarini

Direktur Utama XL Axiata Tbk, Dian Siswarini

Dian mencontohkan, XL mendukung penuh program pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam kelautan dan perikanan. Itu adalah salah satu program pemerintahan baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Mereka ingin membangun kembali sektor kelautan di Tanah Air sesuai amanah nenek moyang dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia yang 2/3 wilayahnya adalah lautan harus berjaya di sektor perikanan tangkap.

Bagaimana caranya? XL bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan aplikasi M-Fish, yang akan memudahkan para nelayan menangkap ikan. Dengan aplikasi tersebut, nelayan bisa mengetahui keberadaan ikan, kondisi cuaca, tinggi gelombang, hingga harga ikan terkini. Aplikasi tersebut telah diluncurkan pada Februari lalu. Dia berharap keuntungan perseroan akan terus bertambah seiring banyaknya nelayan yang menggunakan aplikasi tersebut. “Jadi, kami penuhi dulu kebutuhan pelanggan. Nanti, profit akan datang dengan sendirinya. Itu prinsipnya,” ujarnya.

Untuk mendukung target dan strategi perusahaan, Dian mengharapkan peran aktif para karyawannya untuk ikut membantu melahirkan ide-ide cemerlang dalam pengembangan bisnis telekomunikasi ke depan. Untuk memotivasi karyawan, perlu dibangun komunikasi intensif dan dua arah dengan tim. Dia juga menerapkan konsep enlightment, artinya setiap tim muncul dengan ide yang berbeda-beda sehingga bisa memperkaya, mengasah, dan mempertajam ide yang telah dilontarkan manajemen. “Faktor lain yang tak kalah penting adalah trust (kepercayaan). Dengan demikian, setiap orang tidak akan merasa canggung untuk mengungkapkan idenya untuk membangun perusahaan,” katanya.

Kinerja XL sepanjang tahun 2014 tertekan menyusul akuisisi Axis senilai US$ 865 juta dan kerugian kurs sebesar Rp 1,35 triliun. Anak usaha Axiata ini sepanjang 2014 membukukan kerugian sebesar Rp 891 miliar berbanding terbalik dengan 2013 yang masih mencicipi keuntungan Rp 1,033 triliun. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved