Tak hanya kasus Laut Cina Selatan, perseteruan Cina dan Amerika terjadi pula di jagat bisnis hingga meja hijau. Imbasnya, House Permanent Select Committee on Intelligence (Kongres) Amerika Serikat melarang Huawei dan ZTE melakukan merger dan akuisisi di negeri Paman Sam. Keputusan tersebut ternyat memunculkan kekecewaan dari pihak Huawei.

Setelah mengklaim telah menjalin kerja sama yang baik dengan Kongres selama 11 bulan, Huawei berharap penyelidikan akan didasari dengan fakta dan obyektif dalam tinjauan kegiatan usaha dan isu keamanan cyber secara global. Huawei mengungkapkan pihaknya telah mempersilahkan Kongres memeriksa kawasan Litbang, pusat pelatihan dan pabrik pusat, serta menyerahkan berkas-berkas termasuk daftar anggota direksi dan dewan pengawas selama 10 tahun terakhir. Data penjualan sejak Huawei berdiri tahun 1987, daftar karyawan pemegang saham, keterangan saham yang dipegang, hingga sumber pendanaan dan kegiatan keuangan pun tak ketinggalan diserahkan kepada Kongres.

“Namun, kendati Huawei sudah berusaha sebaik mungkin, Kongres tampaknya memiliki hasil yang sudah ditentukan sebelum penyelidikan selesai sebagaimana mestinya.”

Diumumkan hari Senin (8/10), Kongres menyimpulkan Huawei dan ZTE merupakan ancaman bagi keamanan Amerika. Kongres menilai Huawei dan ZTE tidak mungkin bisa lepas dari intervensi pemerintahan dan militer Cina hingga mengganggu keamanan negara Obama tersebut.