Management Strategy

EIMA Internasional Tawarkan Peralatan Pertanian Modern

EIMA Internasional Tawarkan Peralatan Pertanian Modern

Dunia agribisnis Indonesia kembali mendapatkan angin segar. Pasalnya, sebuah institusi berbasis peralatan pertanian asal Italia, EIMA Internasional menawarkan sebuah terobosan baru untuk menstimulasi produktivitas pertanian Indonesia lewat berbagai peralatan modern seperti traktor, trailer, dan transporter.

EIMA International

Bersama dengan Federasi pertanian yang bermarkas di kota Roma, Feder UNACOMA, EIMA Internasional baru – baru ini menyelenggarakan pameran alat – alat pertanian di New Delhi pada tanggal 5 – 7 Desember 2013, di mana dihadiri lebih dari 30.000 pengunjung yang beberapa di antaranya berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk 3% nya dari Indonesia.

“Dengan mengadakan pameran tersebut, kami memiliki tujuan untuk memasarkan produk kami agar para petani di seluruh dunia dapat mengoptimalkan produktivitasnya sehingga nantinya bisa berbanding lurus dengan income yang mereka dapat”, ungkap Marco Acerbi, Director EIMA Internasional yang juga merupakan keynotes speaker dalam seminar bertajuk “Italian Agriculture Machinery” di Hotel Shangri-La Jkaarta (18/3).

Lebih lanjut lagi, Acerbi juga berbicara soal misi EIMA Internasional dalam konteks yang lebih luas dimana pertanian, bersama dengan perhutanan dan perkebunan merupakan instrumen vital bagi terciptanya stabilitas pangan, ekonomi, serta ekosistem. Oleh karena itu, penggalakan kuantitas di bidang tersebut dalam jumlah yang masif harus diwujudkan.

Jika ditilik dari cakupan lahan pertanian di Indonesia, implementasi produk EIMA Internasional ini bisa dikatakan sangat prospektif. Hal ini didasarkan pada landscape tanah di kepulauan Indonesia yang relatif luas serta berbukit seperti yang ada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sehingga operasional peralatan pertanian tersebut cukup efektif. “Ada beberapa produk yang klop dengan kontur tanah di Indonesia seperti Fieragricola yang cocok untuk perkebunan dataran tinggi, Carlotti yang cocok untuk pertanian kentang, serta M6060 dan M7060 yang cocok untuk digunakan dalam perkebunan kelapa sawit,” tandas Acerbi.

Namun, untuk penyediaan spare parts­nya sendiri di Indonesia masih menjadi tantangan. “Hal tersebut agaknya menjadi kendala tersendiri, mengingat jika terjadi kerusakan bagian peralatan, konsumen harus mendatangi pabriknya di Italia”, ujar Jonny Sinaga, salah satu tamu undangan seminar yang merupakan praktisi agribisnis dari PD. Karya Mitra Usaha.

Acerbi kemudian menuturkan bahwa upaya ini perlu terus dibina melalui kerja sama antara Italian Trade Agency dengan Kementerian Pertanian Indonesia agar masalah tersebut dapat teratasi. “Ada beberapa solusi yang bisa kami berikan yakni yang pertama mendatangi pabrik – pabrik yang letaknya bukan di Italia, melainkan di China atau India, kedua memberikan edukasi kepada teknisi pertanian selama kurang lebih satu bulan dengan menimba ilmu langsung di Italia, dan yang ketiga mendirikan anak pabrik di Indonesia”, pungkasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved