Management Strategy Capital Market & Investment

Ekspor Asahimas Naik 15% Walau Perekonomian Global Melambat

Ekspor Asahimas Naik 15% Walau Perekonomian Global Melambat

Pelambatan ekonomi memengaruhi laju bisnis perusahaan lantaran omzet penjualannya relatif menurun. Kondisi ini membuat pengusaha menahan diri untuk memperluas sayap bisnisnya mengingat daya serap pasar dalam negeri cenderung menurun. Namun, sebagian dari para pelaku usaha menyiasatinya dengan membuka pasar baru, seperti menjual produknya ke luar negeri khususnya ke negara-negara berkembang. Contohnya PT Asahimas Flat Glass Tbk yang memasok lembaran kaca ke India dan Afrika.

Rusli Pranadi, Direktur Asahimas Flat Glass, mengemukakan pihaknya menyadari tren penurunan dari penjualan lembaran kaca di pasar domestik. Oleh karena itu, Asahimas Flat Glass memperluas pasar ekspor di beberapa negara untuk menopang kinerja keuangannya. “Kami melihat pasar domestik turun, makanyakami meningkatkan kinerja ekspor ke India, Thailand, Singapura atau Malaysia,” ucapnya di Investor Summit & Capital Expo 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Penjualan perseroan di kuartal III/2015 sebesar Rp 2,69 triliun, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,66 triliun. Penjualan domestik juga menyusut 10% dari Rp 1,74 triliun dari Rp 1,56 triliun. Akan tetapi, penjualan ekspor naik 15,10% menjadi Rp 1,09 triliun dari Rp 947 miliar. Rusli menuturkan penjualan kaca lembar ke India cukup besar dibeli konsumen, seperti perusahaan otomotif. “Industri otomotif di India masih cukup baik dan produk kami cukup banyak diserap pabrik otomotif di sana,” jelasnya. Volume penjualan produk perseroan di Thailand juga cukup cemerlang karena dibeli oleh perusahaan properti.

Rusli Pranadi, Direktur PT Asahimas Flat Glass Tbk. Ekspor perseroan per September tahun ini naik 15,10%. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Rusli Pranadi, Direktur PT Asahimas Flat Glass Tbk. Ekspor perseroan per September tahun ini naik 15,10%. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Rusli mencermati fluktuasi perekonomian global yang akan berpengaruh ke kinerja ekspor perusahaan. Ke depan, kata Rusli, perusahaannya akan memperluas pasar di Afrika. “Kalau tahun depan kondisi perekonomian Indonesia belum pulih, kami akan menambah pasar ekspor baru, khususnya di Afrika,” ucapnya. Dia mengatakan sejak lima tahun lalu Asahimas Flat Glass memasuki pasar Afrika. “Kontribusi ekspor ke Afrika masih kecil di bawah 10%. Kami akan menargetkan persentasenya naik bertahap hingga dua digit,” ungkapnya. Sejauh ini, sebagian besar lembaran kaca perseroan diekspor Amerika Serikat, Brazil, Belgia, Italia, Pakistan, China, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Jepang. “Makanya kami menambah negara ekspor baru ke India dan Afrika agar bisa memberikan kontribusi yang positif bagi keuangan perusahaan,” tandasnya.

Lebih lanjut, dia berharap kondisi perekonomian domestik akan lebih baik di tahun depan agar penjualan produknya semakin banyak. Asahimas Flat Glass telah memasang kuda-kuda menyiasati perbaikan ekonomi nasional. Mereka sedang menyiapkan pembangunan pabrik kaca lembaran di Cikampek, Jawa Barat. “Pembangunannya sudah dimulai pada Desember 2014. Saat ini, pembangunannya mencapai 46%,” katanya.

Pembangunannya direncanakan selesai pada semester II/2016. Kapasitas pabrik baru ini sebanyak 210 ribu ton. Pabrik ini akan melengkapi pabrik lainnya yang sudah beroperasi di Ancol, Jakarta dan Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan menyiapkan investasi US$ 155 juta untuk mendanai pembangunan pabrik baru di Cikampek. “Untuk tahun 2016, kami menyiapkan belanja modal US$ 100 juta dollar. Sumber pendanaanya dari kas internal,” katanya. Asahimas Flat Glass memproduksi kaca lembaran termasuk kaca cermin dan kaca otomotif. Harga saham perseroan pada Rabu pekan ini sebesar Rp 6.900, atau naik 2,99% dibandingkan hari sebelumnya. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved