Management Strategy

Ekspor Fajarindo Anjlok 30%

Ekspor Fajarindo Anjlok 30%

Banyaknya pesaing, seperti dari Tiongkok, membuat pasar ekspor garmen seperti restleting semakin kompetitif. Ekspor retsleting stagnan dan cenderung turun selama tiga tahun terakhir. Tak tanggung-tanggung, penurunannya bisa mencapai 30%. Inilah yang meresahkan Direktur Utama PT Fajarindo Faliman Zipper, Muliamin.

“Bertahan di pasar ekspor bukan hal yang mudah, terutama saat harus menemui kompetitor yang bagus. Selain itu, omset juga akan turun saat permintaan menurun,” katanya.

muliamin

Hambatan lainnya, lanjut dia, adalah minimnya dukungan pemerintah untuk membuka pasar ekspor misalnya, pengadaan pameran. Tantangan lainnya adalah saat kondisi politik di dalam negeri tidak stabil sehingga berpengaruh terhadap ekspor.

Dengan membawa merek AmcoZip, retsleting mereka mampu menapaki pasar luar negeri. Produk itu sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Turki, Bangladesh, Mesir, Argentina, Peru, India, dan Pakistan. PT Fajarindo Faliman Zipper yang membawahi bisnis ini, kini memiliki kapasitas produksi sampai 70 ton per bulan.

“Keunggulan kami adalah mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai permintaan, harga dapat bersaing di pasar ekspor, memiliki variasi dan inovasi unik yang tidak dimiliki oleh para pesaing,” katanya.

Tidak kalah penting adalah membina hubungan baik dengan pembeli agar mereka menjadi pelanggan yang loyal. Strategi lain untuk menembus pasar ekspor adalah dukungan pemerintah mengadakan pameran untuk eksportir sehingga nama Indonesia bisa lebih dikenal di dunia internasional. (Reportase: Nerissa Arviana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved