Management Strategy

Saatnya, Melirik Budidaya Ikan Kerapu

Saatnya, Melirik Budidaya Ikan Kerapu

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Fadel Mohammad menyarankan agar para pebisnis mulai melirik budidaya ikan kerapu. Kerapu merupakan jenis ikan yang sangat laku di dunia, terutama di China dan Hong Kong, di sisi lain modal usahanya relatif murah.

Ia mengatakan, sudah bukan saatnya para pengusaha berharap banyak pada perikanan tangkap. Selain untuk mendapatkannya tergantung cuaca, dibutuhkan alat tangkap yang harganya mahal, mulai dari kapal hingga cantrang. “Jangan berharap banyak dari ikan tangkap di laut. Ke depan, dorong budidaya ikan, terutama ikan-ikan yang laku di dunia, seperti kerapu, harganya ribuan dolar per kg,” katanya.

Menurut politisi Partai Golkar tersebut, budidaya kerapu relatif mudah, kondisi iklim Indonesia juga sangat mendukung pengembangan jenis ikan tersebut, perairan Indonesia pun masih sangat luas yang belum dimanfaatkan, baik darat atau laut. “Kalau dikelola dengan baik, budidaya kerapu menghasilkan lebih banyak daripada bergantung dari laut,” katanya.

Apabila Indonesia hanya mengandalkan hasil laut, lanjut dia, kuantitasnya tidak bisa dijaga atau dengan kata lain tidak sustainable. Potensi perikanan tangkap atau maksimum ikan yang bisa diambil hanya sekitar 5-6 juta ton per tahun. “Jadi, masa depan perikanan Indonesia bukan di laut (perikanan tangkap), tapi perikanan budidaya,” ujarnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Mohammad

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Mohammad

Saat menjabat menteri Kelautan dan Perikanan, katanya, dirinya sudah membuat riset tentang perikanan budidaya. Riset dilakukan para doktor ahli perikanan dari 17 perguruan tinggi dengan biaya dari pemerintah. “Perikanan budidaya perlu dibangun lagi, pemerintah harus mendorong riset ke arah sana,” kata dia.

Dari hasil riset itu, setidaknya ada 10 jenis ikan yang layak diibudidayakan dengan pertimbangan harganya yang mahal, budidayanya murah dan mudah. Selain kerapu, ikan-ikan lainnya, di antaranya ikan baramundi yang harganya sangat mahal, terutama di Eropa permintaannya sangat tinggi, lalu ikan patin, gurame, dan lele, yang khusus dibudidayakan di darat. “Ada banyak jenis yang bisa dibudidayakan dan laku dipasar dunia. Ada 10 jenis ikan yang pasarnya besar di dunia, di antaranya kerapu, baramundi, patin, lele, dan gurame,” ujarnya.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi ikan kerapu pada 2013 sebesar 113.368 ton yang terdiri atas kerapu budidaya 13.464 ton dan hasil tangkapan 99.904 ton. Sedangkan mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2013 ekspor kerapu hidup mencapai US$ 19,8 juta dengan volume 2.552 ton. Negara tujuan ekspor ikan kerapu hidup adalah Hong Kong yang mencapai hampir 90% dari total ekspor.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved