Management

Garap Afrika, Kementerian Perdagangan Bidik Pakistan

Oleh Admin
Garap Afrika, Kementerian Perdagangan Bidik Pakistan

Pesatnya laju pertumbuhan ekonomi dan tingginya tingkat konsumsi penduduk di negara-negara Afrika merupakan peluang yang perlu digarap dan dimanfaatkan oleh para pelaku usaha Indonesia. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, seusai penandatanganan kesepakatan bisnis antara PT Visi Karya Agritama (AgriVision) dan CV Tirta Ayu Spa dengan Association Exchanges Indonesia-Cameroon, di Kantor Kementerian Perdagangan pada 1 Juli 2013.

Menurut Gusmardi, kerja sama yang berhasil difasilitasi oleh Ditjen PEN ini merupakan wujud nyata upaya para pelaku usaha dalam negeri menembus pasar non-tradisional di Afrika dengan menjadikan Kamerun sebagai salah satu pintu masuk ke negara-negara di kawasan Afrika Barat seperti Chad, Kongo, dan Gabon.

PT Visi Karya Agritama adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis pupuk dan energi ramah lingkungan. Perusahaan ini telah menandatangani naskah kesepakatan untuk memasok pupuk organik ke pasar Kamerun. “Keberhasilan yang diraih oleh PT Visi Karya Agritama tersebut tidak lepas dari peran serta Kemendag, melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, Nigeria. Kemendag memfasilitasi PT. Visi Karya Agritama untuk melakukan kontak dagang dengan beberapa buyers saat perusahaan tersebut melakukan promosi pemasaran ke Nigeria pada tahun 2011,” jelas Gusmardi, di Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Selain itu, perusahaan ini juga memperoleh informasi langsung dari ITPC Lagos mengenai prospek pasar di Nigeria dan negara-negara sekitarnya untuk produk pupuk pertanian, yang kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan strategi pemasaran ke wilayah Afrika Barat, salah satunya Kamerun.

Pada kesempatan yang sama, CV Tirta Ayu Spa, perusahaan kosmetik spa khusus untuk wanita berbahan dasar rempah-rempah alami Indonesia, juga menandatangani kesepakatan bisnis dalam rangka ekspansi usaha spa di pasar Afrika. Sejak tahun 2010, CV Tirta Ayu Spa sudah mendirikan sebuah outlet spa di salah satu kota terbesar di Afrika, yakni Douala.

Pada tahun 2013, perusahaan ini berencana mendirikan tiga gerai baru di negara tersebut yang salah satunya berlokasi di ibukota Kamerun, Yaounde. Selain itu, Tirta Ayu Spa juga akan mendirikan sebuah gerai di Cape Town, Afrika Selatan, sebagai hasil dari kontak dagang yang diperolehnya pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2012 yang lalu.

“Pasar Afrika merupakan salah satu pasar non-tradisional yang tidak hanya prospektif bagi berbagai produk non-migas Indonesia, tetapi juga untuk jasa-jasa tertentu,” tegas Gusmardi.

Kementerian adakan misi dagang ke Pakistan

Setelah melaksanakan misi dagang ke Kazakhstan, Ukraina, dan Rumania pada bulan Mei lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) kali ini akan menyelenggarakan hal serupa ke Pakistan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperluas akses pasar di negara non-tradisional dan meningkatkan hubungan dagang kedua negara. Misi gagang ini digagas oleh Kemendag bekerja sama dengan Kadin Indonesia, dan didukung oleh Konjen RI di Karachi.

Rangkaian misi dagang di Karachi ini terdiri dari kegiatan forum bisnis dan pertemuan one on one meeting yang akan diselenggarakan pada 8 Juli mendatang. Forum bisnis akan melibatkan pejabat pemerintah dan para pengusaha setempat, sedangkan one on one meeting mempertemukan para peserta misi dagang dengan calon buyer potensial Pakistan.

Selain itu, Kemendag juga akan mengadakan pertemuan dengan Chamber of Commerce and Industry serta beberapa asosiasi di Pakistan guna memperoleh langkah-langkah strategis untuk meningkatkan hubungan dagang kedua negara. Rangkaian misi dagang akan diakhiri dengan kunjungan perusahaan, yakni ke berbagai perusahaan grosir, peritel, dan importir besar di Pakistan.

Kegiatan misi dagang di Karachi akan didahului dengan pameran “My Karachi Oasis of Harmony,” yang dilaksanakan pada 5-7 Juli, di Hotel Marriot, Karachi. Sebanyak 20 pengusaha dari berbagai daerah di Indonesia akan mengikuti pameran ini. Adapun produk-produk yang dipromosikan adalah makanan olahan, obat-obatan herbal, produk spa, perhiasan, produk fashion, dan interior rumah khas Indonesia.

Sebagai informasi, total perdagangan Indonesia-Pakistan masih relatif kecil, di mana pada tahun 2012 hanya sebesar US$ 1.322,94 juta dengan tren (2008-2012) sebesar 3,79 persen. Dari total perdagangan tersebut, nilai ekspor Indonesia ke Pakistan sebesar US$ 548,87 juta, sedangkan impor Indonesia dari Pakistan sebesar US$ 774,07 juta, sehingga terjadi defisit untuk Indonesia sebesar US$ 225,2 juta.

Adapun produk-produk ekspor utama Indonesia ke Pakistan adalah minyak hewan dan minyak sayur, bahan bakar mineral, produk minyak mineral, serat pokok buatan manusia, kertas dan karton, buah-buahan dan kacang-kacangan. Sedangkan produk impor utama dari Pakistan adalah sereal, kapas, tembaga, buah-buahan dan kacang-kacangan, serta bahan baku kulit. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved