Management

Gebrakan 100 Tahun Balai Pustaka

Gebrakan 100 Tahun Balai Pustaka

Memasuki usia ke-100 tahun, PT Balai Pustaka (Persero) meluncurkan logo baru dengan tagline “Mencerdaskan dan Mencerahkan”. Direktur Utama Balai Pustaka, Saiful Bahri, mengatakan, di usia 100 tahun ini pihaknya memiliki misi agar bisa menyebarkan konten-konten semangat patriotisme ke seluruh wilayah Indonesia.

“Tahun ini kami berusia satu abad atau 100 tahun, kami memimpikan agar Balai Pustaka kembali memainkan perannya untuk mencerdaskan bangsa serta mengembalikan marwah bangsa Indonesia yang mulai terkikis karena zaman,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, arti dari logo baru yang bertuliskan “100 Tahun Balai Pustaka” mengandung makna yaitu angka nol melambangkan satu putaran yang artinya Balai Pustaka ingin mempercepat transformasi dan menggelinding ke depan. Artinya, akan selalu dinamis dan bergerak dengan ada warna-warna yang ada , kami berharap selalu ada dinamika spirit yang kuat sedangkan dari warnanya yang cerah diharapkan walaupun sudah usianya 100 tahun tetapi tidak pernah mengenal tua.

Adapun transformasi yang akan dilakukan Balai Pustaka, ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa masih menjadi bagian penting dari republik ini. Dalam rangka membangun karakter bangsa melalui produk-produk yang telah dibuat oleh sastrawan, para creator bangsa Indonesia. “Harapan kami di momentum 100 tahun Balai Pustaka kami ingin meminta kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan literasi budaya membaca agar bangsa kita kembali menjadi bangsa yang besar,” tuturnya.

Di 100 tahun ini, Saiful menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan program peluncuran buku “6000 Tahun Sang Merah Putih yang merupakan karya dari Muhammad Yamin. Di dalam buku ini akan dituliskan mengenai sejarah Sang Merah Putih sehingga anak-anak Indonesia mengetahui sejarah sang merah putih

Untuk menyukseskan program pemerintah “Gerakan Indonesia Membaca”, Balai Pustaka menggandeng perusahan-perusahaan BUMN, pemerintah hingga swasta untuk mendirikan 1.000 taman baca untuk masyarakat. Di tahun 2017 Balai Pustaka akan mereaslisasikasn 1.000 taman bacaan. Saiful mengungkapkan dalam waktu dekat akan launcing 100 taman baca yang akan tersebar di daerah tertinggal, terdepan, terluar Indonesia.

Menghadapi derasnya perkembangan teknologi, Balai Pustaka harus siap tampil di arena itu di tengah para pesaing industri sejenis. Untuk itu, Balai Pustaka mulai merambah bisnis multimedia, konten pendidikan dan sastra budaya sudahmulai dikemas dalam bentuk e-book, animasi, layar lebar, e-library. “ Kami juga akan meluncurkan toko buku online Balai Pustaka yang akan melayani sekolah-sekolah, yang akan kami dedikasikan untuk anak-anak Indonesia dengan bekerja sama Telkom. Dan tentu buku-buku ini bisa didapat dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Di tahun 2017, ia menargetkan akan meluncurkan 100 buku yang telah di redesign.”Khusus untuk penerbitan buku, kami sedang mencoba meredesign buku-buku sastra yang ada supaya lebih membumi artinya akan diterbitkan menggunakan bahasa populer. Contohnya Siti Nurbaya, kalau memakai bahasa aslinya pasti susah dipahami, namun bila menggunakan bahasa novel kontemporer masyarakat bisa lebih enak membacanya,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved