Management Strategy

Gratis, Belajar di Akademi Tekstil Surakarta

Gratis, Belajar di Akademi Tekstil Surakarta

Pemerintah Indonesia terus memacu peningkatan investasi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) karena memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai sektor prioritas, industri TPT selama ini mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak, memenuhi kebutuhan sandang dalam negeri serta memiliki peranan yang strategis dalam proses industrialisasi. Lantas, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi pendirian Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta di Gedung Solo Technopark, Jawa Tengah.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kontribusi industri padat karya itu serta meresmikan pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing (NPP Clothing), Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil (Akademi TPT) Surakarta, serta Peluncuran Program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Upaya peningkatan kemampuan SDM industri TPT oleh Kemenperin diwujudkan dengan menginisiasi pendirian Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta di Gedung Solo Technopark. Ini juga menjawab permasalahan industri TPT yang kesulitan memperoleh tenaga kerja kompeten karena terbatasnya perguruan tinggi vokasi yang menyelenggarakan pendidikan dengan spesialisasi teknologi di bidang TPT. “Pendirian Akademi Komunitas Industri TPT ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian PAN dan RB, sehingga secara kelembagaan telah resmi sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Industri di bawah Kementerian Perindustrian,” tutur Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya di Wonogiri, Jawa Tengah, Jum’at (22/1/2016).

Industri TPT di Jawa Tengah meliputi wilayah Solo, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, dan Wonogiri, dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan, baik berupa investasi baru, perluasan pabrik, maupun relokasi pabrik dari wilayah Jabotabek. Hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja industri TPT, khususnya di wilayah Solo dan sekitarnya, termasuk untuk tingkat kepala regu (setara Diploma I dan diploma II) yang mencapai 4.670 orang. Saleh Husin Menyebutkan pendidikan pada Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta menjadi contoh pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi serta link and match dengan dunia usaha industri. Pendidikan Diploma II pada Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta merupakan merupakan program beasiswa dengan ikatan kerja pada perusahaan industri. Seluruh mahasiswa dibebaskan dari biaya pendidikan setelah lulus akan langsung ditempatkan bekerja pada perusahaan industri tekstil di Solo dan sekitarnya.

Presiden Joko Widodo, meresmikan pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, serta meluncurkan Program Investasi Padat Karya di Wonogiri, Jawa Tengah, Jum'at (22/1/2016). (Foto : Dok Kemenperin)

Presiden Joko Widodo, meresmikan pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, serta meluncurkan Program Investasi Padat Karya di Wonogiri, Jawa Tengah, Jum’at (22/1/2016). (Foto : Dok Kemenperin)

Pendidikan di akademi ini telah dimulai pada Oktober 2015 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 123 orang yang berasal dari masyarakat umum (60%) dan pegawai pabrik yang butuh peningkatan kompetensi (40%). Program Studi yang diselenggarakan meliputi Teknik Pembuatan Benang (Pintal), Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Garmen. “Pendidikan dilaksanakan dengan sistem blok waktu, yaitu dalam setiap semester kuliah dan praktik di kampus selama 2 bulan dan praktik kerja di industri selama tiga bulan,” ujar Kepala Pusdiklat Kemenperin Mujiyono.

Investasi Tekstil

Adapun NPP Clothing merupakan perusahaan PMA asal Korea Selatan dengan induk perusahaannya Pan-Pacific Co. Perusahaan tersebut telah merealisasikan investasinya hingga akhir tahun 2015 sebesar US$ 14,5 juta untuk pembangunan dua pabrik. Perusahaan yang didirikan di atas lahan seluas 12 hektare di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini akan menambahkan investasinya pada tahun 2016 sebesar US$ 14,5 juta untuk dua pabrik dan tahun 2017 sebesar US$ 31 juta untuk tiga pabrik.NPP Clothing menargetkan total investasi sebesar US$ 60 juta untuk membangun tujuh pabrik dalam tiga tahap tersebut dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 12.600 orang.

Kapasitas produksi perusahaan ini akan mencapai 24,1 juta potong per tahun dari 126 lini yang dimiliki NPP Clothing. Seluruh produknya berupa pakaian jadi seperti celana, jaket, dan gaun akan dikirim ke pasar ekspor. NPP Clothing telah bekerjasama dengan H&M, Gap, Old Navy, Target, dan Tommy & Columbia yang memiliki kualifikasi dan standar pembeli internasional.

Menperin Saleh Husin mengatakan, industri TPT merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, mengingat kontribusinya terhadap PDB yang cukup signifikan. “Dengan kerja sama seperti ini, Nesia dengan SMK dan Pusdiklat serta keberadaan Akademi Komunitas memacu peningkatan kualitas SDM. Industri nasional memang idealnya diperkuat oleh kekuatan SDM kita sendiri,” ia menambahkan.

Kemenperin mencatat, sektor TPT pada kuartal III/2015 membukukan surlpus sebesar US$ 3,34 miliar dengan nilai ekspor mencapai US$ 9,27 miliar dan nilai impor US$ 5,93 miliar. “Nilai ekspor tersebut setara dengan 8,06% ekspor nasional pada periode yang sama,” kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kemenperin, Harjanto. Industri TPT merupakan sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang atau sekitar 10,36% tenaga kerja di sektor industri. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved