Management Editor's Choice Strategy

Grup Karsa ”Menghidupkan” Kembali MTV Indonesia

Grup Karsa ”Menghidupkan” Kembali MTV Indonesia

PT Karsa Ide dan Karya atau Grup Karsa adalah perusahaan iklan dan kreatif yang didirikan oleh Surya Arief Is dan Nungki Soetrisno. Saat ini posisi Surya adalah Presdir dan Nungki sebagai Managing Partner. Keduanya sudah mengenyam pengalaman luar biasa panjang di dunia periklanan.

Surya Arief Is, MTV Indonesia

Surya Arief Is, Presiden Direktur MTV Indonesia

“Saya pernah melamar dan wawancara dengan SWA lho, waktu itu baru lulus dari Jurusan Hubungan Internasional Unpad tahun 1990-an Saya ingin sekali masuk majalah ini, karena ayah saya langganan dan saya suka membacanya,” kenang Surya membuka pembicaraan.

Namun nasib membawanya lain. Mengapa tidak jadi jadi masuk SWA? Surya lupa apa alasannya. Sedang Nungki adalah lulusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UGM 1981.

Keduanya lalu bercerita mengapa grup bisnis yang mereka dirikan tertarik menghidupkan kembali MTV Indonesia.

“Kami orang agensi iklan, pernah satu kantor, bukan mau latah ingin punya perusahaan sendiri, kami ingin membangun nilai yang kami percayai,” kata Surya yang pernah 3 tahun bekerja di Astra International ini. Nungki sudah melanglang buana di periklanan sejak 1989.

MTV-Surya2

Ide membangun bisnis bersama pada 2002. Grup Karsa adalah agensi iklan yang awalnya bernama Neo Indonesia. Itu baru satu. Filosofi Neo Indonesia saat itu, pihaknya tidak mau hanya mengulang pengelolaan klien iklan atau sekadar cut and paste saja. “Bagi kami, tiap klien harus ada treatment berbeda. Tiap case unik, pasti memerlukan solusi yang khusus dan beda. Mungkin sama, tapi harus ada aksentuasi yang berbeda klien satu dengan lainnya,” katanya. Sejak itu bisnis Grup Karsa berkembang. Padahal awalnya bisnis ini dibangun dari satu ruang di apartemen Rasuna dengan lima orang saja.

Yang selalu dipegang teguh di bawah Grup Karsa, adalah setiap orang memiliki ruang untuk berkembang luas. Ia mencontohkan beberapa office boy naik posisi menjadi staf di perusahaannya. Karena pihaknya memandangnya sebagai amanah dari Sang Pencipta, untuk memberikan peluang berkembang.

Ketika set up bisnis ini, kata Nungki, pria yang memiliki pengalaman di agensi lokal dan multinasional, pihaknya melihat orang Indonesia yang bisa melihat peluang lebih luas.

Keduanya sangat mencintai bisnis periklanan ini, karena merasakan eksposur dan tantangan beragam dari setiap klien yang ditangani di industri ini. “Kami percaya industri ini bisa mengubah perilaku orang, iklan itu salah satu tools saja. Contoh perilaku yang berubah adalah kini konsumen mencuci dengan ditergen, dulu pakai sabun colek, ini perubahan perilaku konsumen,” tutur pria kelahiran 1971 ini.

Klien pertama mereka adalah Nutrifood dan Modern Photo (zaman itu membuat iklan kamera dan foto). “Klien kami yang awet adalah Indofood dan Djarum, yang sudah jadi klien sejak awal kami buka,” imbuh Surya.

Tahun 2003 mereka lalu membuat perusahaan agensi aktivasi dengan nama Dynamo. Tahun berikutnya membuat bisnis N3O Indonesia merupakan spin off dari Neo, advertising agensi juga, guna bisa mengelola peluang bisnis di iklan ini, agar tidak terjadi konflik kepentingan antar klien. Kemudian dibangun Cerebro Indonesia, yang memiliki kemampuan penetrasi pasar atau field marketing. Lalu ada Strategic Consulting, di sinilah market reading bisa didapat. “Digital teknologi membuat data tentang konsumen meledak, consumer data dan consumer habit bisa dibaca dan ini bisa digunakan klien,” tuturnya. Awal tahun lalu membuat spin off dengan nama Flower, juga guna mengelola klien supaya tidak bentrok.

Pada awal tahun ini, Grup Karsa kemudian membuat Forte Indonesia sebagai perusahaan yang mengelola MTV Indonesia. Setelah sekian lama vakum setelah diambil alih Global TV, Forte mencoba membangun kembali kebanggaan MTV Indonesia pada penggemarnya di sini.

Surya menerangkan alasan diambilnya MTV Indonesia sebagai nama kanal yang dikembangkannya dibawah Forte. Menurutnya, strategi komunikasi yang dilakukan oleh grup bisnisnya dimanfaatkan oleh klien-kliennya, dengan berbagai tools dan konten untuk menyampaikan pesan. Dalam perjalanannya sekarang, ia dan Nungki melihat secara demografi, Indonesia mengalami bonus demografi yang cukup panjang. Karena makin banyaknya besaran angka youth di Indonesia. Youth dengan rentang usia 15-25 tahun ini potensi dan besar ini di kelas C.

Di sisi lain, tidak ada media yang fokus menggarap youth ini. Di sisi lain, klien-klien Karsa Grup memerlukan meremajakan kampanye merek yang dimiliki dan kedua mereka yang spesifikasi target pasarnya memang youth. Sejak triwulan ke-4 tahun lalu Grup Karsa sudah menggodok diambilnya MTV Indonesia menjadi bagian bisnis mereka.

Forte ada bukan untuk MTV Indonesia, tegas Surya, hanya salah satu produk saja. Produk lain dibawah Forte selain MTV adalah Talksport, yang berupa website juga. Nah MTV Indoensia yang diusung Karsa Grup dibawah Forte ini berbeda dengan yang dipegang station TV sebelumnya. “Yang kami tawarkan adalah bagaimana menggarap merek MTV ini, mengolah pasarnya yang youth ini,” ujar Nungki.

MTV Indonesia ini akan mengusung pop culture dalam kontennya (food, music, movie, sport, segala hal yang berkaitan dalam aspek pertumbuhan youth ini), bukan melulu musik, dengan pengelolaan yang digital multiplatform. Jadi MTV Indonesia adalah website yang kontennya bisa diakses melalui berbagai platform. Isinya saat ini masih lebih banyak konten dari asalnya MTV. Di kemudian hari porsinya akan dikurangi, akan banyak konten lokalnya.

Sayangnya Nungki dan Surya menolak menyebutkan angka investasinya untuk membangun MTV Indonesia ini. Mereka menyebut, MTV Indonesia ini mereka ambil tidak dengan membayar fee tertentu, karena MTV dimasukan menjadi partner dalam bisnis ini. “Kalau partner berarti gimana? Sebagai bagian perusahaan kan? Berapa persen porsi mereka di sini tidak etis saya sampaikan,” ujarnya.

Selain website, MTV juga bisa dilihat acaranya dengan beberapa stasiun televisi lokal. Karsa Group mendapatkan hak menyiarkan MTV di Indonesia di tv lokal yang ada di Jabodetabek,Bandung,Surabaya,Banjarmasin dan Makasar mulai 1 November 2014. Konten dan Program lokal akan diutamakan untuk MTV Indonesia. “Kami akan banyak aktivitas di lapangan, ketemu kongkow-kongkow, mereka kan hidupnya seperti itu, bersama gadget-nya. Maka itu MTV Indonesia akan ada format digitalnya, televisi dan juga ground activities,” tegasnya. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved