Management Strategy

Handayani: Memimpin Itu Membantu Orang Lain

Handayani: Memimpin Itu Membantu Orang Lain

Malang melintang di industry jasa keuangan, Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Tbk, Handayani, tetap rendah hati. Kebesaran hatinya menuntut dirinya untuk selalu belajar dan tak pernah merasa lebih baik dari orang lain. Ia tak pernah bosan melahap semua ilmu, terutama yang terkait dengan kariernya di industri perbankan dan kini penerbangan.

“Saya juga menyukai peningkatan pengetahuan dan skill saya dalam ilmu leadership. Saya pelajari semua gaya kepemimpinan apapun. Saya belajar bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan sesuai kondisinya,” ujar dia.

Dengan latar belakang Kedokteran Gigi, tak mudah untuk Handayani menggeluti dunia perbankan, terutama yang terkait dengan pemasaran. Beragam kursus pun dijalani untuk memperkaya kemampuan teknis dan nonteknisnya.

Ia beruntung menjalani Management Development Programme karena banyak mendapat ilmu baru, termasuk akunting di industri jasa keuangan. Amanah menjadi pimpinan suatu unit semakin melecut keinginannya untuk belajar karena ia merasa tak boleh mengandalkan anak buah.

“Dapat bawahan pintar itu bagus karena pekerjaan menjadi lebih cepat. Tapi, kita tidak bisa mengandalkan bawahan. Kita harus juga paham apa yang kita pegang,” katanya.

Handayani1

Sebelum memutuskan memasuki industri penerbangan bersama Garuda Indonesia, wanita yang akrab disapa Hanny ini sudah lebih dulu mempelajari seluk-beluk industri tersebut. Ia mematok waktu paling lama dua pekan untuk mempelajari bisnis baru dan tetek-bengeknya.

Tak lelah, ia belajar mulai dari tipe pesawat, indikator keberhasilan sebuah maskapai penerbangan dan lainnya dari buku, kursus dan pelatihan di dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, ia bisa melahirkan inovasi-inovasi baru. Satu hal yang tak pernah berhenti dilakukannya.

“Saya selalu putting myself in their shoes. Saya juga sangat detil. Namun selalu ingin membuat orang yang ada di atas, bawah dan peers saya maju,” ujar dia.

Di mata wanita kelahiran Surabaya ini, leadership is about helping others. Ketika membantu atasan mencapai target-targetnya, atau membantu bawahan mencapai targetnya serta membantu peers saya mencapai milestone-nya, ia merasa juga ikut terangkat karena ini adalah bagian dari kerja tim.

Dengan selalu memberi yang terbaik, penghargaan akan berdatangan dalam bentuk renumerasi, bonus, dan lainnya. Ia juga tak melulu memperhitungkan soal gaji dan kompensasi lainnya saat menerima amanah di posisi tertentu.

Baginya, kenyamanan dalam bekerja dan memberi kontribusi adalah hal yang utama. Sampai saat ini pun, anak kedua dari empat bersaudara ini merasa masih harus belajar hal-hal lain, misalnya kepekaan, empati, lebih tajam membaca situasi, dan sebagainya.

“The next yang ingin dicapai, lebih banyak melakukan kegiatan sosial. Ini yang sering kali kehilangan waktu karena kesibukan. Saya suka mengajar karena bisa sharing. Ada tawaran mengajar tapi waktunya belum ada,” kata dia. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved