Management Trends zkumparan

Harapan Arief Yahya untuk Sektor Pariwisata

Di akhir masa jabatannya sebagai Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019, Arief Yahya berharap sektor pariwisata bersama ekonomi kreatif dalam lima tahun ke depan lebih maju dengan menghasilkan devisa lebih besar.

Pasalnya saat ini, pemasaran pariwisata telah mencapai angka tertinggi dengan menghasilkan devisa pada 2018 sebesar US$ 19,3 miliar dan tahun ini diperkirakan mencapai US$ 20 miliar . “Bila tahun ini pariwisata diproyeksikan akan menghasilkan devisa hingga US$ 20 miliar, ke depan saya berharap akan lebih besar lagi,” ujarnya dalam acara sertijab digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf), (23/10/2019).

Ia juga menyampaikan dengan bergabungnya pariwisata dan ekonomi kreatif sangat tepat karena keduanya merupakan core business bangsa Indonesia. “Presiden Jokowi sering menanyakan kepada saya DNA kita apa, saya menyebutkan ekonomi kreatif yaitu pariwisata dan industri kreatif,” kata Arief.

Sementara untuk pengembangan destinasi pariwisata, Indonesia fokus pada 5 destinasi super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang. Hal ini merujuk dari instruksi Presiden Jokowi dalam pembangunan infrastruktur dan utilitas dasar di 5 destinasi super prioritas tersebut harus selesai tahun depan 2020.

Untuk daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global (Travel & Tourism Competitiveness Index /TTCI) ditargetkan berada di ranking 30-an atau sama dengan pariwisata Malaysia. Posisi daya saing (TTCI) Indonesia saat ini berada di rangking 42 dari 136 negara atau naik 8 peringkat dari tahun sebelumnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved