Management Trends zkumparan

Heriyanto Agung Paparkan 5 Tren Untuk Superhuman Resources

Heriyanto Agung Paparkan 5 Tren Untuk Superhuman Resources

Situasi bisnis yang penuh ketidakpastian akibat digitalisasi dan pandemi Covid-19 belakangan ini mendorong para pemimpin bisnis untuk membentuk SDM yang mampu beradaptasi, lincah, dan memiliki digital mindset.

Survei NBO bulan November 2021 kepada para pemimpin bisnis tentang 5 Priority Human Capital (HC) & Leadership Resilience untuk tahun 2022, menyebutkan platform teknologi, learning and people development, dan agile team masuk ke dalam prioritas tersebut.

“Ketiganya adalah yang paling substansial bagi organisasi dalam mengimplementasikan strategi di 2022, mengingat akan banyak perusahaan berinvestasi di teknologi,” ujar Susanna Hartawan dari NBO Indonesia dalam webinar Leadership Resilience & Agility in the Wave of Digital Transformation: Lessons Lerant from Top Companies , yang diselenggarakan SWA.

Namun memang tidak mudah membentuk organisasi bisnis seperti demikian. Terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Heriyanto Agung Putra, berbagi pengalamannya di acara yang sama terkait hal ini sebagai pemimpin divisi HC di PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Menurutnya, kendala umum yang dihadapi adalah kurangnya kejelasan seputar keterampilan dan kemampuan yang mampu bertahan lama pada tenaga kerja. Untuk menghadapinya, perusahaan perlu menciptakan kembali strategi digitalnya dalam rangka mendorong kelincahan tenaga kerja, dan teknologi harus menjadi salah satu pondasi perusahaan agar bisa tetap kompetitif.

Oleh karena itu, lanjutnya, perusahaan perlu berinvestasi banyak pada kompetensi dan keahlian SDM, sembari menanamkan mindset dan kultur digital. “Bisnis yang mampu bersaing adalah yang banyak berinvestasi pada sumber daya manusia,” tegas Heriyanto dalam presentasinya.

Apa saja kompetensi tersebut? Dalam menjalankan tugasnya sebagai Direktur HR, Heriyanto melihat setidaknya ada lima tren yang berpengaruh terhadap pembentukan – apa yang disebutnya sebagai – Superhuman Resources.

Pertama, Skill. Strategi yang perlu dilakukan antara lain plan skills exploration, memetakan keterampilan dan tinjauan perencanaan SDM, memberikan kesempatan belajar menggunakan perangkat digital dan AI, serta re-skill dan up-skill.

Kedua, The Agile Explosion. Strategi-strateginya adalah considering technologies, leverage agile collaboration dan learning tools, merilis proses dan solusi baru dalam agile iterations. Ketiga, Workplace and Wellbeing. Hal ini, ucapnya, terkait sistem kerja yang akan lebih hybrid. Maka keseimbangan antara fisik, mental, spiritual harus menjadi perhatian dari perusahaan karena berdampak besar pada engagement. Strateginya antara lain leveraging a personal user guider atau personal elevator pitch.

Keempat, Experience is Everywhere. Strategisnya yaitu align and embedd experiene and personal data, dan study and deliver a transparan, one stop shop untuk segala aktivitas. Kelima, HR Tech Grows Into Work Tech. Pada hal ini, dia mencontohkan, bagaimana teknologi HRIS tidak hanya bisa digunakan oleh divisi HR tetapi juga semua divisi, agar memudahkan koneksi antarfungsi.

“Mengutip dari Gartner (2020) bahwa kelima hal itu menjadi pertimbangan yang mempengaruhi HR sekarang dan masa depan,” ujarnya mengakhiri penjelasan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved