Management

Industri Mesin Perkakas Belum Tumbuh, Ini Sebabnya

Industri Mesin Perkakas Belum Tumbuh, Ini Sebabnya

Bisnis mesin perkakas di Indonesia tak kunjung besar seiring minimnya permintaan. Pemerintah berusaha memperbesar pasar dengan berbagai cara. Sopar Halomoan Sirait, Wakil Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, mengatakan, permintaan produk baru sekitar 50-100 unit setiap bulan. “Pasar mesin perkakas masih job order,” kata dia.

Menurut dia, industri mesin perkakas belum tumbuh karena produk yang dihasilkan sangat beragam sehingga memakan biaya besar, terbatasnya ketersediaan cluster-cluster industri pendukung seperti foundry/casting, simulasi desain (virtual prototyping, rekayasa sistem, dan metrology).

Selain itu, anggaran pemerintah untuk penelitan dan pengembangan (RnD) produk di industri ini juga terbatas. Kemampuan pelaku industri mesin perkakas juga masih lemah untuk melakukan inovasi berkelanjutan. Industri komponen belum mampu menghasilkan produk seperti spindle, gearbox, dan CNC control.

“Kami memfasilitasi business matching dalam rangka kerjasama investasi industri mesin perkakas, misalnya untuk memenuhi kebutuhan I sektor pendidikan vokasional (SMK) di Indonesia,” kata dia.

Menurut dia, kebutuhan mesin perkakas untuk SMK di Tanah Air mencapai 25.000 unit selama lima tahun. Itu artinya, ada kebutuhan sekitar 5.000 unit setiap tahunnya. Sayangnya, pelaku industri baru bisa menutup sekitar 500 unit. “Mereka harus mau bekerjasama, kebutuhan mesin perkakas untuk SMK bisa terpenuhi seluruhnya,” kata dia.

Asumsi kebutuhan 500 unit mesin perkakas per tahun mengacu asumsi jumlah kabupaten/kota di Indonesia. Jika setiap kabupaten/kota memiliki empat SMK, maka kebutuhan mesin tersebut bisa lebih banyak lagi. Pengadaan mesin perkakas terjalin karena dukungan dari kementerian lain. Sebut saja Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pusat Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dan Asosiasi Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI).

Selain menghubungkan dengan pangsa pasar, Kemperin berusaha menjembatani kerja sama investasi industri perkakas domestik dengan industri perkakas dari Taiwan, Korea Selatan, China dan Jepang. Ini untuk menjembatani perusahaan domestik menjalin hubungan business to business (B2B) yang menguntungkan dengan perusahaan asing.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved