Management Strategy

Ini Dia, Kiat Manulife Kembangkan Bisnis Asuransi

Ini Dia, Kiat Manulife Kembangkan Bisnis Asuransi

Tahun 2015 perusahaan yang merupakan hasil join venture dari Kanada ini memasuki usia ke-30 tahun. Di usia barunya, Manulife semakin optimis untuk pertumbuhan bisnisnya. Selain meluncurkan sebuah buku yang berisi perjalanan perusahaan, berbagai strategi baru pun dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi nasabah, mendukung program pemerintah, dan mengubah citra masyarakat terhadap bisnis asuransi.

nelly

Nelly Husnayati, Vice President Director PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, mengatakan bahwa Manulife memiliki cara unik untuk mengenalkan asuransi kepada masyarakat. Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan Metro TV dalam sebuah program Cerdas 5 Menit. Acara yang diadakan sejak dua tahun lalu ini bertujuan untuk menyampaikan pentingnya berasuransi, dan lain-lain.

Program ini dikemas dengan konsep talk show, di mana menghadirkan narasumber pakar maupun artis. Masalah-masalah yang dibahas pun ditujukan untuk memgakomodasi rumah tangga di Indonesia, seperti bagaimana cara mengelola keuangan rumah tangga, bagaimana membuat rencana liburan keluarga dalam hal perhitungan budget, informasi tentang asuransi kesehatan, dan masih banyak lagi.

“Yang kami lakukan lebih ke brand awareness dan awareness kepada masyarakat akan pentingnya asuransi, bagaimana membeli produk investasi, bagaimana berkarir di bidang asuransi, dll,” ungkap Nelly.

Ada pula program Gaya Hidup Masa Depan, biasanya narasumber yang dihadirkan adalah seorang dokter dengan tema bagaimana asuransi dapat meng-cover critical illness. “Ini merupakan salah satu usaha bahwa kami tidak sekedar berbisnis tapi membantu industri dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat asuransi,” katanya.

Menurut Nelly, selama ini Manulife memang menyasar nasabah kelas ekonomi menengah ke atas, tetapi mereka juga berkomitmen untuk mendukung program asuransi mikro yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dimana OJK ingin seluruh lapisan masyarakat harus dapat mengakses keuangan sesuai bisnis mereka khususnya masyarakat ekonomi bawah.

Nelly menuturkan bahwa asuransi mikro disediakan oleh OJK, perusahaan tinggal memakai produk itu. Akan tetapi perusahaan yang tidak mau memakai maka harus memiliki produk sendiri. “Manulife punya asuransi mikro dan dijual melalui bank, karena preminya rendah sekali, kalau melalui agen tidak kuat di agen. Sehingga kami melakukan edukasi dengan cara memberi penyuluhan datang ke daerah. Seperti masyarakat desa yang merokok, kami mengedukasi bagaimana jika mengurangi sedikit rokoknya dan uangnya untuk membayar premi,” tambahnya.

Selain itu program OJK lainnya yaitu target menambah jumlah aktuaris sekitar 500 orang, karena kebutuhan 5 tahun ke depan. Sehingga Manulife melakukan rekrutmen fresh graduate atau mahasiswa yang mengambil Jurusan Matematika atau aktuaris yang sedang belajar mendalami bidang tersebut. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved