Management Trends zkumparan

Inovasi Tanpa Henti Sociolla di Tengah Pandemi

Sebagai startup yang mewadahi ekosistem kecantikan, Sociolla terus berinovasi. Diluncurkan tahun 2015, langkah Sociolla tidak langsung mulus. CMO Sociolla, Chrisanti Indiana, dalam salah satu wawancaranya bersama SWA Online menuturkan, beauty awareness masyarakat masih rendah ketika Sociolla awal didirikan. Menurutnya, salah satu tantangan penetrasi pasar Sociolla adalah kebanyakan orang terlalu fokus pada harga dan mengabaikan keaslian barang.

Namun, Sociolla konsisten melebarkan jangkauan, baik dari segi produk, konsumen, hingga industri yang diajak kolaborasi. Hasilnya, meski di tengah turbulensi bisnis akibat pandemi, Sociolla kembali mendapatkan kepercayaan dari investor dalam pendanaan seri E dari investor Global termasuk Temasek, Pavillion Capital, dan Jungle Ventures senilai US$ 58 juta.

Pandemi ternyata tidak menghalangi langkah Sociolla untuk terus berinovasi. Di bulan Juni, misalnya, Sociolla meluncurkan unit bisnis terbaru di bawah bendera PT Social Bella yakni Lilla by Sociolla. Platform ini mewadahi produk perawatan diri yang dikhususkan untuk para ibu dan anak di Indonesia. “Dalam kurun waktu tujuh bulan sejak pandemi melanda Indonesia, rencana bisnis kami tetap terlaksana dengan baik,” ujar Chrisanti.

PT Sociall Bella juga resmi membuka jaringan distribusi produk kecantikan yang terintegrasi melalui perusahaan afiliasi PT Semesta Distribusi Indonesia (SDI). Melalui SDI, perusahaan membuka akses lebih luas kepada mitra peritel, sekaligus menyediakan one-stop service bagi pemilik brand kecantikan dan perawatan diri.

Bahkan, baru-baru ini Sociolla menginjakkan kaki di pasar internasional pertamanya yaitu Vietnam. Prestasi ini semakin mengukuhkan pencapaian Sociolla sebagai beauty-tech company di Indonesia yang memiliki ekosistem komprehensif. Tercatat hingga saat ini, Sociolla memiliki empat unit bisnis utama yang menyediakan ekosistem O2O lengkap, yakni SOCO, Beauty Journal, Sociolla, Lilla By Sociolla, dan Brand Development.

“Change is a constant. Perubahan industri adalah sesuatu yang kami jadikan motor yang mendorong kami untuk terus berinovasi dan cepat tanggap terhadap perubahan maupun dinamikan yang terjadi,” ujar Chrisanti.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved