Management Strategy

Isuzu Astra Tingkatkan Lokalisasi Komponen Agar Kompetitif

Isuzu Astra Tingkatkan Lokalisasi Komponen Agar Kompetitif

Para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) melakukan berbagai cara agar produknya bertambah kompetitif. PT Isuzu Astra Motor Indonesia, misalnya, meningkatkan lokalisasi komponen guna memperkuat pasarnya di industri otomotif. Johannes Nangoi, Presiden Direktur Isuzu Astra mengungkapkan pihaknya melakukan lokalisasi komponen agar harga mobil Isuzu direspons positif oleh konsumen. “Tujuan lokalisasi komponen mobil-mobil Isuzu itu ada tiga poin. Pertama adalah harganya lebih murah dari komponen impor agar produk Isuzu lebih kompetitif,” kata Johanes saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/10).

Jumlah komponen yang dilokalisasi Isuzu sekitar 500 sampai 600 item. Harganya lebih murah 20% hingga 60% dari komponen impor. “Setiap tahun kami menargetkan untuk meningkatkan kandungan lokal mobil-mobil Isuzu hingga lebih dari 50%. Sebagai contoh, komponen lokal Isuzu Panther mencapai 60%, Giga 30%-40% dan Elf 50%,” jelas Johannes. Lokalisasi ini akan memudahkan konsumen membeli suku cadang dengan harga yang lebih rendah dari kompetitornya yang menjual suku cadang impor. Penjualan Isuzu Astra didominasi oleh kendaraan niaga.

Johanes menuturkan tujuan kedua dari lokalisasi adalah menjalin kemitraan dengan industri komponen otomotif di Indonesia. “Sekitar 600 perusahaan komponen beroperasi di Indonesia. Kalau di Thailand jumlahnya mencapai 2 ribuan perusahaan. Kami berupaya mendukung upaya pemerintah meningkatkan industri pendukung otomotif,” beber Johanes. Saat ini, menurut dia, Isuzu Astra sudah bermitra dengan industri komponen tier I hingga tier III. Sebanyak 200 perusahaan tier I sudah bekerjasama dengan Isuzu Astra. Tujuan ketiga, lanjut Johanes, pihaknya ingin berkompetisi di pasar ekspor menyusul adanya kebijakan lokalisasi tersebut.

Suasana perakitan mobil di pabrik Isuzu Astra. PT Isuzu Astra Motor tingkatkan lokalisasi komponen agar produknya kompetitif. (Foto : Dok Isuzu).

Suasana perakitan mobil di pabrik Isuzu Astra. PT Isuzu Astra Motor tingkatkan lokalisasi komponen agar produknya kompetitif. (Foto : Dok Isuzu).

Saat ini, pasar otomotif masih lesu karena penurunan volume penjualan. Berdasarkan data Gabungan Kendaraan Industri Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil (wholesale) di Januari-September 2015 mencapai 760.017 unit atau turun 15,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2014, yakni sebanyak 896.724 unit. Gaikindo mematok penjualan mobil hingga akhir tahun ini bisa mencapai 950 ribu unit. Isuzu Astra merevisi target penjualannya di tahun ini menjadi 21.500 unit dari target awal yang dipatoknya sebanyak 34 ribu-35 ribu unit. Johannes menekankan Isuzu Astra optimistis pasar otomotif akan pulih pasca pemerintah merilis paket kebijakan I-V. “Sejak paket kebijakan bergulir ada sedikit pertumbuhan walau agak lambat. Kami berharap akhir tahun ini atau tahun depan kodisinya lebih baik.

Penjualan Isuzu Astra pada Januari-September 2015 sudah mencapai 14.184 unit. Untuk mengejar target penjualan, Johannes mengatakan pihaknya terus menggenjot dan memperkuat layanan purna jual. Cara tersebut diklaim efektif dalam menjaga loyalitas pelanggannya. Johannes menambahkan lokalisasi komponen bukan hanya meningkatkan loyalitas konsumen dan branding awareness produknya saja. “Ini juga sebagai strategi industri otomotif untuk lebih kompetitif, termasuk mobil-mobil Isuzu,” tegasnya. Isuzu Astra menahan diri untuk membuka diler sambil menunggu tanda-tanda pemulihan industri otomotif. Tujuannya agar menekan biaya operasional perusahaan. “Diler akan selalu ditambah tapi kami menahan diri dulu,” ucapnya

Selain itu, tambah Johannes, Isuzu mengedepankan layanan purna jual. “Supaya bisa menjaga konsumen agar selalu setia dengan Isuzu,” katanya. Isuzu Astra menatap cerah peluang pasar di Indonesia dengan menyiapkan infrastruktur pendukungnya. Pada April tahun ini, pabrik Isuzu di Karawang Timur, Jawa Barat diresmikan. Pabrik seluas 300 ribu m2 ini memiliki kapasitas produksi hingga 80 ribu unit per tahun. Saat ini kapasitas pabrik baru mencapai 52 ribu unit per tahun dan dapat ditingkatkan volume produksinya menjadi 80 ribu unit tiap tahunnya. Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang dan akan meningkat menyerap 156 ribu karyawan di kemudian hari. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved