Mesin kopi kini tidak hanya dipunyai oleh para pemilik cafe ataupun restoran. Keberadaan mesin kopi di rumah-rumah sudah menjadi hal yang biasa sekarang ini. Pihak Nescafé pun baru-baru ini mempunyai produk mesin kopi yang bentuknya mungil, yakni mesin Genio Nescafé Dolce Gusto. Bentuknya yang kecil tentu akan lebih menarik kalau berhiaskan desain yang unik. Pihak Nescafé pun mengadakan acara Asian Design Contest, yaitu kompetisi tingkat Asia mendesain mesin Genio Nescafé Dolce Gusto.

Pihak Nescafé menggandeng Iwet Ramadhan, seorang penyiar radio dan pemandu acara, yang telah menjadi desainer batik sejak tahun 2010, untuk mendukung kompetisi tersebut. Kalau biasanya membatik di sehelai kain, kali ini Iwet membatik di mesin kopi tersebut. “Membatik di mesin Genio Nescafé Dolce Gusto, saya kira nggak akan bisa dikalahkan oleh negara lain,” terang Iwet, di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Genio Nescafé Dolce Gusto adalah mesin minuman yang memberikan pengalaman minum kopi, teh, dan coklat, dengan gaya ala cafe di rumah. Kampanye yang diusung Nescafé Dolce Gusto adalah coffee can be art, maksudnya dengan kopi kita bisa berkreasi dan menciptakan seni. Hingga tanggal 6 Oktober mendatang, Nescafé pun mengadakan kompetisi tingkat Asia untuk mendesain mesin kopi tersebut.

Iwet pun diajak untuk mendukung kompetisi tersebut. “Saya dipercaya untuk bisa mengajak anak-anak muda Indonesia agar bisa berkreasi di mesin Genio Nescafé Dolce Gusto di Asian Design Contest,” ujar dia. Hal serupa telah dilakukan di Eropa, di mana para artis diajak untuk mendukung dan mengajak anak-anak muda ikut serta.

Bagi seorang Iwet, kopi dan batik itu memiliki korelasi. Ia mengatakan, “Karena kopi mempunyai karakter dan filosofi sendiri, sudah dinikmati dari zaman dahulu. Demikian juga dengan batik.” Kedua produk itu mempunyai maknanya masing-masing.

Ia pun tertantang untuk membatik di mesin kopi tersebut. Apalagi, desain artis di luar negeri tak sederhana. “Ada yang mesinnya sampai diamplas,” tuturnya. Akhirnya, ia putuskan membatik dengan malam, termasuk menggunakan canting. “Saya memilih batik untuk desain di atas mesin Genio karena ingin mengangkat budaya Indonesia dengan warna yang fun, modern, dan colorful, sesuai dengan karakteristik Nescafé Dolce Gusto,” ujar Iwet.

“Motif yang saya pakai, saya gunakan sesuatu yang fun, yang bisa diterima di banyak negara juga. Akhirnya saya jatuh ke motif Sampek Engtay.” Ia menggunakan motif kawung sebagai latar belakang, ditambah dengan hiasan kupu-kupu Sampek Engtay yang berbentuk tiga dimensi.

“Iwet Ramadhan mempunyai jiwa seni yang tinggi dan kecintaannya terhadap budaya Indonesia kami harapkan dapat menginspirasi untuk berkreasi. Sesuai dengan kampanye Nescafé Dolce Gusto, coffee can be art, coffee can be fun, kami mengajak anak muda Indonesia untuk berani berkreasi dengan cara menyenangkan,” tutur Irmawati Praharsi, Marketing Manager Nescafé Dolce Gusto. (EVA)