Kondisi perekonomian Indonesia yang terus melambat juga memberikan dampak yang kurang baik terhadap industri otomotif di dalam negeri. Agen Pemegang Merek mobil Honda, PT Honda Prospect Motor (HPM) yang juga terkena dampaknya, punya jurus tersendiri untuk tetap bertahan.

“Honda akan terus melakukan monitor dalam kondisi-kondisi transisi seperti saat ini. Kalau sampai turun terus ya berarti kami pasang ikat pinggang lebih kencang lagi, selain itu membuat strategi-strategi untuk menghadapinya,” ujar Marketing & After Sales Service Director PT HPM, Jonfis Fandy.

Menurutnya, saat ini HPM menerapkan strategi dengan memperluas jaringan penjualan dan melakukan efisiensi dengan melakukan penetrasi ke wilayah kecil. Juga, merilis produk-produk baru untuk merangsang daya beli masyarakat. Salah satunya dengan memperkenalkan BR-V di GIIAS yang kini telah dipesan sebanyak 2.500 unit.

Selain itu, dengan peresmian fasilitas Engine Test Bench yang baru saja dilakukan (30/9), tentu ini juga menjadi bagian dari strategi, sehingga fasilitas yang digunakan untuk pengujian performa dan kualitas mesin ini tidak lagi dilakukan di Thailand, India atau Jepang. Hal ini tentu biasa lebih menghemat dan efisien.

Dia berharap dengan paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat berjalan dengan baik sehingga perekonomian tanah air menjadi stabil sehingga industri automotif juga kembali stabil. Ia juga mengungkapkan bila kondisi ekonomi terus melemah tentu akan mengambil langkah lainnya.

“Jadi bila kondisi ekonomi tak kunjung membaik, kami tak menutup kemungkinan akan menaikan harga, tapi hal itu langkah terakhir yang akan kami pakai,” tutupnya. (EVA)