Management Strategy

Jutaan Kartu SIM Hangus Tiap Bulan, Perketat Registrasi

Jutaan Kartu SIM Hangus Tiap Bulan, Perketat Registrasi

Bisnis telekomunikasi memang mahal. Jutaan kartu SIM hangus setiap bulan. Direktur Utama PT Indosat Tbk Alexander Rusli mengatakan, perseroan harus membuang percuma (churn) sekitar 10 juta kartu SIM yang hangus setiap bulannya. ISAT dan operator lainnya memang sulit menghindari hal ini karena pasar kartu prabayar (prepaid market) mencapai 99% di industri telekomunikasi.

“Itulah yang membuat biaya marketing kami sangat tinggi. Sebagai perbandingan, biaya membuat satu kartu SIM untuk yang LTE di Indosat mencapai US$ 3. Namun, untuk kartu SIM biasa harganya lebih murah,” katanya di Lombok.

Dirut PT Indosat Tbk Alexander Rusli

Dirut PT Indosat Tbk Alexander Rusli

Menurut dia, persentase kartu hangus di Indonesia tergolong sangat tinggi yakni 15% per tahun. Bandingkan dengan di negeri adidaya, Amerika Serikat yang hanya 0,8%. Tingginya churn rate di Tanah Air, salah satu karena distributor melakukan aktivasi kartu SIM secara massal dengan menggunakan komputer demi mendapatkan insentif.

“Dari 15% tadi, 8% diantaranya terjadi karena distributor main gila. Jadi real churn rate-nya sekitar 7,5-8% di industri. Angka ini tak pernah berkurang,” ujarnya.

Operator telekomunikasi sulit mengetahui penyebab banyaknya masyarakat yang sering gonta-ganti kartu SIM. Dengan mudahnya melakukan aktivasi kartu membuat operator tak mengetahui pasti latar belakang usia, jenis kelamin, dan penawaran yang tepat untuk mereka yang berada di kategori pelanggan prabayar (prepaid market).

Alex berharap pemerintah memperketat pendaftaran kartu SIM prabayar untuk menekan persentase kartu hangus di industri, terutama dari sisi distributor. Perseroan sendiri akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan loyalitas pelanggan melalui perbaikan jaringan sehingga konektivitas lebih cepat dan lancar. “Di sini, market-nya beda,” ujarnya.

Andromeda Tristanto, Division Head Investor Communications Indosat menambahkan, upaya modernisasi jaringan untuk meningkatkan layanan telah meningkatkan loyalitas pelanggan ISAT. Itu terlihat dari kemampuan perseroan mendapatkan 9 juta pelanggan baru sepanjang kuartal III- kuartal IV tahun 2014 lalu. “Tapi, perilaku keseluruhan masyarakat Indonesia membuat churn rate masih tinggi. Satu-satunya jalan untuk menguranginya adalah dengan memperketat registrasi kartu,” katanya.

Indosat juga tengah fokus menggarap bisnis data di Indonesia di tengah penurunan pesan pendek (SMS) dan voice. Tren global menunjukkan penurunan pengguna voice dan pesan pendek alias SMS, dan peningkatan penggunaan data. Perseroan mengalokasikan 80 persen belanja modalnya untuk bisnis data. Total belanja modal Indosat 2015 sebesar Rp 7 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan belanja modal 2014 yang mencapai Rp 8 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Indosat pada 2014, trafik data naik drastis dari 30.517 TB pada 2013 menjadi 85.358 TB pada 2014. Sedangkan SMS turun dari 274 juta pada 2013 jadi 238 juta pada 2014. Adapun lama panggilan per pelanggan turun dari 93 menit per pelanggan per bulan menjadi 78 menit per pelanggan per bulan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved