Management

Kepala Daerah Masih Berkutat Menjual Sumber Daya Alam

Kepala Daerah Masih Berkutat Menjual Sumber Daya Alam

Mayoritas kepala daerah di Indonesia tidak lihai dalam memasarkan daerahnya. Potensi-potensi daerah yang dijual masih itu-itu saja, sumber daya alam. Apalagi, cara menjualnya juga kurang kreatif. Dan, ironisnya sisi internal kurang atau malah tidak diperhatikan. “Kalau mau menilai, daerah mana yang bagus, saya rasa tidak ada yang bagus,” ujar Sumardy, ahli pemasaran dan CEO Buzz & Co tersebut.

Menurutnya, kepala daerah masih berkutat pada menjual sumber daya alam sebagai potensi andalan. Cara tersebut, tidaklah salah. Namun Sumardy menilai hal tersebut tidaklah perlu dijual. “Kalau cuma potensi sumber daya alam, kepala daerah tidak usah melakukan apa-apa saja, investor sudah berdatangan,” ujarnya.

Sumardy menyarankan, seharusnya kepala daerah lebih kreatif menciptakan potensi yang belum dimiliki. Contoh mennciptakan semacam daerah Silicon Valley. Lantas, mengajak investor untuk turut membangun dan mengembangkan kawasan tersebut. Ujung-ujungnya untuk meningkatkan PAD dan image sebuah daerah. Jadi, kepala daerah harus membuat kebijakan yang mendukung penciptaan potensi investasi di luar sumber daya alam. “Seharusnya kepala daerah bisa membuat potensi investasi yang by design,” tegasnya.

Sumardy juga menggarisbawahi masalah internal pemerintahan daerah. “Boleh saja mereka menjual dengan bagus ke investor, tetapi benahi dulu internal marketing-nya,” dia menuturkan. Kompleksitas yang ada di pemerintah daerah seringkali membuat investor kabur. Misalnya, soal perizinan. Sudah menjadi rahasia umum calon investor musti merogoh kocek dalam-dalam untuk membenamkan investasi ke sebuah daerah. “Yang kasihan investor sekala kecil dan menengah,” katanya. Belum lagi soal pungutan liar untuk mempercepat perizinan. “Mental seperti ini membuat daerah hanya melayani investor besar saja,” dia menambahkan.

“Kepala daerah harus memastikan internal marketingnya memudahkan investor,” ujar Sumardy. Juga perlu dipastikan tidak terjadi perubahan kebijakan. Khususnya ketika terjadi pergantian kepala daerah. Keberlangsungan sebuah program akan membuat daerah semakin diincar investor. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved