Management Strategy

Kesiapan Isuzu Indonesia Hadapi MEA 2015

Kesiapan Isuzu Indonesia Hadapi MEA 2015

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 tak luput dari perhatian Isuzu. Sebagai penyedia kendaraan komersial (commercial vehicle) yang turut serta dalam menggerakan perekonomian, sesuai dengan tagline Isuzu Otot Indonesia, Isuzu mulai menyiapkan strategi dalam menghadapi MEA 2015. Kondisi demografis di Indonesia serta persoalan ragam infrastruktur dan fasilitas di negeri ini seperti masalah kemacetan, jalan rusak, banjir serta masalah-masalah lainnya seperti overload, sopir yang kurang memiliki kapaitas dan masalah-masalah lainnya terutama di daerah pertambangan menjadi perhatian tersendiri bagi Isuzu.

isuzu truk

Isuzu menjawab segala tantangan termasuk menyambut MEA 2015 ke depan dengan menghadirkan produk yang aplikatif untuk Indonesia. Beragam kebutuhan kendaraan komersial, dihadirkan oleh Isuzu melalui 50 varian produknya. Tahun 2013 ini saja, Isuzu telah meluncurkan 9 produk baru diantaranya FVM 285 PS Hi Power, FVZ 34 yang diperuntukkan daerah perkebunan dan beberapa seri Isuzu Giga.

Beberapa langkah lainnya yang dilakukan perusahaan yang memiliki produk andalan Light Truck ini adalah dengan penambahan showroom dari yang semula 89 outlet di 2012, kini tahun 2013 menjadi 98 outlet dengan total investasi Rp 180 miliar. Selain itu, dengan investasi sebesar Rp 6,5 miliar, bengkel resmi Isuzu pun mengalami penambahan menjadi 209 bengkel dari sebelumnya 196 bengkel di tahun 2012.

Di samping showroom dan bengkel resmi, Isuzu juga mempercepat distribusi spare parts dengan menginvestasikan Rp 23 miliar untuk memperluas jaringan spare partnya menjadi 1979 outlet di 31 kota dari yang sebelumnya 1802 outlet di 290 kota. Memperluas Parts Depo di sejumlah titik seperti di Medan, Pekanbaru, Jakarta, Samarinda, Makasar, Banjarmasin juga dilakukan Isuzu. Tak kalah penting adalah penambahan Bengkel Isuzu Berjalan atau yang biasa disebut BIB Truck menjadi 120 amada dari yang sebelumnya 100 armada. Untuk langkah ini, investasi yang digelontorkan Isuzu adalah sejumlah Rp 8 miliar.

Menurut Ary Mariono, Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, semua upaya ini dilakukan agar ketika kendaraan komersil bermasalah, dapat segera ditangani. “Agar cepat berjalan. Kendaraan besar seperti ini kan tidak seperti mobil biasa yang seringkali orang bisa punya beberapa sehingga kalau tidak bisa jalan 3-4 hari tidak terlalu masalah. Kalau truk atau kendaraan komersil lainnya tidak bisa jalan 1-2 jam saja orang jadi tidak dapat uang,” ujarnya dalam workshop Wartawan Industri dan Otomotif di Bandung. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved